Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pasangan DAMAI Minta Maaf Kepada Pers

AMBON, INFO BARU--Akhirnya pasangan Calon Gubernur dan Calon Gubernur Maluku Abdullah Vanath dan Marthin Jonas Masspaitella meminta maaf kepada media di Maluku atas ulah pendukungnya (Damai) yang mendiskreditkan pers.

Kepada wartawan di Ambon Jumat (20/12) kemarin Cawagub Maluku, Marthin Jonas Masspaitella meminta maaf untuk atas masalah pawai keliling kota Ambon yang dilakukan pendukung dan simpatisan pasangan Damai.

“Kami meminta maaf atas masalah kemarin karena semangat euforia pendukung kami pawai keliling kota. Mungkin ada benturan dengan teman-teman media, sekali lagi kami mohon maaf," ujarnya.

Menyangkut aksi Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan LBH Pers yang mengecam aksi pawai dan orasi sejumlah pendukung pasangan DAMAI yang mendiskreditkan pers, Marthin menuturkan, pasangan DAMAI dan pers adalah mitra.

“Dan esok kita akan menjadi agent of change dimana kekuatan kita tergantung dari peran media," kata Marthin.

Permintaan maaf yang sama juga disampaikan Cagub Abdullah Vanath. Selain meminta maaf kepada pers, Vanath juga menghimbau agar media massa di Maluku untuk objektif dan berimbang dalam pemberitaan.

"Kita tidak punya koalisi dengan media maupun elit politik sehingga pasangan Damai lebih memilih berkoalisi dengan rakyat dan media bukanlah lembaga penyelenggara pilkada yang memutuskan kandidat mana yang menang, jadi masyarakat jangan terlalu mudah percaya," katanya.

Diketahui, sebelumnya AJI Kota Ambon bersama dan LBH Pers mengecam sejumlah massa pendukung pasangan Damai dalam orasinya mendiskredirkan insan pers di daerah ini.

"Kami juga mengundang pihak PWI Maluku tapi tidak hadir, namun yang jelas pertemuan ini bertujuan meminta tim DAMAI meminta maaf kepada pers akibat menuding media massa bobrok," kata Ketua AJI Ambon Insani Syahbarwati.

Senada dengan itu Ketua Litbang IJTI Maluku Husen Tuharea menyatakan apa yang disampaikan secara terbuka di depan umum dapat membahayakan keselamatan jurnalis dan media di Maluku.

"Harusnya semua pihak yang tidak tidak puas atas pemberitaan media tidak melakukan tindakan atau mengeluarkan pernyataan yang mengancam kebebasan pers di Maluku," katanya.

Selain itu, Pengurus IJTI Jabar Tianotak mengatakan, apa yang disampaikan media ke publik terkait hasil perhitungan cepat itu bersumber dari dua lembaga survei sehingga media tidak punya kewenangan untuk membuat perhitungan tersendiri dan memihak pada kandidat tertentu.

Sementara Sekretaris LBH Pers Maluku, Iqbal Taufik melihat ada unsur fitnah yang dilakukan terhadap pers sehingga perlu ada permintaan maaf secara terbuka sekaligus menghilangkan kecurigaan media bergabung dengan kandidat lain untuk melawan pasangan Damai. (MAS)

Posting Komentar untuk "Pasangan DAMAI Minta Maaf Kepada Pers"