Jangan Jadikan Maluku Tempat Buang Sampah

AMBON, INFO BARU--Sebagian alat kesehatan (alkes) bantuan dari Pemerintah Vlissingen Belanda kepada pemerintah Kota Ambon merupakan barang bekas. Akibatnya Departemen Kesehatan (Depkes) RI belum memberikan rekomendasi untuk mengirim bantuan alkes yang saat ini berada di pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta ke Kota Ambon.
Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi Kepada wartawan disela-sela kunjungannya di Puskesmas Hutumury, Minggu, (11/5).
Nafsiah yang saat itu didampingi, Ditjen Bina Upaya Kesehatan (BUK), Akmal Taher mengakui, bantuan alat kesehatan yang diberikan Pemerintah Vlisingen Belanda tidak semuanya merupakan barang baru. “Barang itu tidak semuanya baru, seperti kateter dan sarung tangan itu barang bekas,” katanya.
Bantuan alat kesehatan yang diberikan dari luar negeri kepada setiap daerah di Indonesia harus diverifikasi oleh Depkes sebelum memberikan rekomendasi.
Sebagai bangsa yang bermartabat, pihaknya tidak bisa menerima barang bekas dari luar. Apalagi barang tersebut dikirim ke daerah Maluku.
“Kita bukan lagi bangsa Indonesia di jaman penjajahan Belanda yang terima apa yang mereka buang. Sekarang kita Negara yang berdaulat.oleh karena itu ada persyaratan. Kalau toh mau kasih barang bekas. Maka itu barang bekas yang masih bagus dan bisa dipakai baru kita ijinkan. Khusus untuk rakyat Maluku kita harus lihat betul-betul agar tidak merendahkan rakyat Maluku,”tandasnya.
Kendati demikian, Nafsiah mengatakan, pihaknya akan memberikan rekomendasi agar bantuan alkes lain yang bukan barang bekas untuk dikirim ke Pemkot Ambon guna meningkatkan pelayanan kesehatan di kota bertajuk Manise ini.
“Kita sudah putuskan untuk barang besar itu diterima dan kecil-kcil seperti sarung tangan, kateter tidak kita berikan. Itu harga diri kita sebagai bangsa. Untuk kita akan lihat, kalau ada peralatan besar yang masih bagus bisa dipakai silahkan,” sambungnya.
“Tapi janganlah rakyat Maluku dijadikan tempat buang sampah, tempat barang rongsokan. Saya tidak mau, kita bukan lagi daerah jajahan seperti dulu. Kalau barang masih bagus silahkan diterima. Kalau bekas ngga usalah,” katanya.
Sebelumnya, Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengaku, pihaknya telah menyurati Departemen Kesehatan untuk memberikan rekomendasi pengiriman bantuan alat kesehatan dari Pemerintah Vlisingen Belanda ke Pemkot Ambon.
“Semua bantuan kesehatan dari Pemkot Vlissingen sudah ada di Indonesia, namun masih tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok. Pemkot terus berupaya untuk secepatnya dikirim ke Ambon agar pembiayaan tidak membengkak,” katanya. (RIN)