Alat Berat Rusak, Pengolahan Sampah Toisapu Macet

AMBON, INFO BARU -Alat berat pengolahan sampah pada Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST) di Dusun Toisapu Negeri Hutumury Kecamatan Leitimur Selatan kini rusak total, dan akibatnya pengelolaan sampah terhambat atau macet.

Pasalnya, alat berat yang digunakan untuk pengolahan sampah dari lima unit, namun satu Buldozer dan satu ekskavator rusak dan atas kerusakan tersebut menghambat aktivitas pengolahan sampah di kawasan stempat.

Factor yang menjadi kendala lainnya yakni sebanyak 22 unit mesin yang seharusnya berfungsi mengolah sampah di Dusun Toisapu Negeri Hutumury itu, hanya delapan unit yang aktif atau digunakan, dan sisanya rusak, bahkan sudah sekitar dua tahun lebih dikabarkan belasan mesin tersebut tidak diperbaiki dengan alasan dealer tidak berada di Ambon.

Menyikapi masalah ini, Selasa (22/10) kemarin, Wakil Walikota Ambon, Sam Latuconsina langsung meninjau lokasi IPST di Dusun Toisapu Negery Hutumury.

Kepada wartawan di lokasi IPST Dusun Toisapu Wawali menegaskan, dalam kerusakan mesin di IPST akan menjadi perhatian serius Pemkot Ambon.

"Berbagai keberhasilan kita sudah raih. Sehingga IPST sebagai tempat pembuangan akhir menjadi fokus untuk diperhatikan dan dikembangkan. Jika aktifitas di IPST terganggu, maka akan berdampak pada sistem kebersihan di Kota Ambon," tandasnya.

Menurut Wawali, kunjungan dimaksudkan bukan sekedar melihat secara dekat aktifitas di IPST, tapi sekaligus mengevaluasi dalam rangka pengembangan IPST serta kinerja Dinas Kebersihan.

"Semua akan dievaluasi, baik Dinas Kebersihan maupun UPTD IPST, serta melihat apakah proses di IPST bekerja sesuai yang kita harapkan atau tidak.? apakah sudah ada standar penyaratan pengelolaan IPST.?," tuaksnya.

Wawali mengaku, telah menginstruksikan Kadis Kebersihan untuk menyiapkan rencana kerja terutama menginvetarisir sejumlah alat yang rusak untuk diperbaiki.

“Minimal 2014 kita sudah perbaiki mana yang kurang, termasuk evaluasi peralatan yang ada di lingkungan TPA dan IPST. Kalau masih bisa diperbaiki, kita perbaiki. Kalau tidak bisa, konsekuensinya harus ada pengadaan pengganti. Intinya, TPA dan IPST harus berfungsi atau selayaknya system pengolahan sampah yang benar,” katanya. (RIN)