KNPI Kecam Rolling Jabatan Ala GM PT PLN Mal-Malut

AMBON, INFO BARU--Ketua DPC KNPI Kota Ambon, Henrik Toisuta, kepada Info baru di Ambon, Rabu (16/7) mengecam, kebijakan General Manager (GM) PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara (Mal-Malut), Ichsan, yang akan merolling sejumlah jabatan strategis lingkup perusahaan milik negara tersebut.
Pasalnya, rolling yang akan dilakukan GM PT PLN Mal-Malut, juga terhadap salah satu putra terbaik Maluku, Iwan Lating, menurut Toisuta, tidak sesuai dengan kebutuhan manejemen PT PLN Persero wilayah Mal-Malut saat ini, namun kebijakan itu terkesan dadakan dan mengada-ngada atau beraromakan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme atau KKN [Baca : Rolling Jabatan di PLN Maluku-Maluku Utara Sarat KKN]
“Perombakan jabatan yang dilakukan GM PT PLN tidak profesional dan terkesan sarat kepentingan terselubung. Jabatan Asisten Manager Distribusi kantor PT PLN Mal-Malut itu kan baru dijabat sekitar 6 bulan, oleh satu-satunya putra terbaik asal Maluku. Belum juga ada evaluasi secara internal terhadap kinerja yang bersangkutan, mengapa langsung dilengserkan?,” sentyilnya.
Menurutnya, jika perombakan ini benar-benar menjadi kebutuhan manajemen birokrasi PT PLN Persero Mal-Malut, maka sah-sah saja dilakukan.
Namun, ia mempertanyakan mengapa perombakan itu tidak dilakukan secara berkala baik di awal atau di tengah masa kepemimpinan GM, Ichsan.
“Kalau ingin menargetkan profesionalme kinerja bawahan secara lebih baik, maka harus ada eveluasi secara rutin. Di awal sampai akhir kepemimpinan tidak ada evaluasi tiba-tiba dilakukan rolling. Pak Ichsan ini kan sudah mau pindah, mengapa buru-buru lakukan perombakan. Ada apa sebenarnya/,” tanya Toisuta sinis.
Padahal jika di evaluasi, lanjutnya, kinerja dari salah satu putra Maluku yang menjadi korban rolling jabatan ala GM Ichsan itu, masih lebih baik kualitasnya bila dibandingkan dengan pegawai lain yang bukan asli putra Maluku.
Ia sepakat, jika rolling jabatan itu dilakukan dimasa kepemimpinan GM yang baru. “Menurut hemat kami, biarkanlah para pemangku jabatan strategis di internal PT PLN Persero Mal-Malut itu bekerja menyelesaikan sebagian tugas-tugasnya dulu, sampai ada GM yang baru. Hal ini penting supaya tidak ada pekerjaan rumah yang ditinggalkan,” Sarannya.
Toisuta menegaskan, jika GM PT PLN Mal-Malut tidak segera meninjau kembali kebijakan tersebut, maka dia mengancam pihaknya akan melaporkan persoalan ini ke kementrian BUMN di Jakarta.
“Jika rolling jabatan tersebut tetap terjadi, maka KNPI kota Ambon akan mengambil sikap tegas dengan menyurati pihak kementrian BUMN untuk mengevaluasi kinerja pak Ichsan,” tegasnya.
Seperti diberitakan Koran ini sebelumnya, menurut keterangan salah satu sumber yang namanya tidak mau dikorankan, mengatakan selain jabatan Asisten Manager Distribusi kantor, pada sebelumnya beberapa posisi strategis lainnya dilingkup PT.PLN Persero Mal-Malut yang selama ini dipegang putera terbaik Maluku juga telah dirolling tanpa sebab-sebab yang jelas.
Akibat kebijakan yang kurang populis tersebut, menurut sumber dimaksud, telah menimbulkan pro dan kontra di tubuh kantor PT.PLN Mal-malut sampai sekarang..
Ia menilai, Ichsan selaku Kepala General Manager PT PLN Mal-Malut telah gagal dalam kepemimpinannya selama ini karena terindikasi hanya mementingkan diri sendiri dan kroni-kroninya sehingga mengabaikan kepentingan masyarakat Maluku.
Sumber ini mengakui, pergantian posisi Asmen memang merupakan hak prerogatif dari GM PT.PLN Persero Mal-Malut, namun seharusnya diperhitungkan dengan matang, agar tidak merugikan kepentingan banyak orang.
Dalilnya, posisi yang akan diroling ini merupakan satu-satunya posisi strategis yang dijabat anak daerah Maluku di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Selain itu, soal kasus kematian salah satu pegawai PT.PLN Persero Maluku dan Maluku Utara, Rido Lasamahu, di Kecamatan Serwaru juga tidak digubris Ichsan selaku General Manager PT. PLN Mal-Malut.
Lanjutnya, hal ini menandakan bukti kalau Ichsan sama sekali tidak memperhitungkan potensi dan kualitas SDM putera terbaik asal Maluku di PT.PLN Persero Mal-Malut tersebut.
‘’Pergantian ini terindikasi kuat didasari pada like and dislike. bahkan lebih dari itu dia hanya mementingkan kepentingan kelompok-kelompoknya saja. Seharusnya kalau masa jabatan Ichsan sudah akan berakhir tidak boleh melakukan berbagai kebijakan yang menimbulkan perpecahan di tubuh PT.PLN Persero Mal-Malut,” tegasnya.
Bukti lain yang menunjukan ketidakberesan atas kinerja General Manager PT.PLN Persero Mal-Malut itu yakni, hingga kini yang bersangkutan belum melunasi pembayaran hasil pekerjaan para kontraktor lokal yang menangani pekerjaan jaringan listrik di tahun anggaran 2013.
Menyangkut masalah ini, saat dikonfirmasi belum lama ini melalui Handphon, justru Ichsan berjanji akan melunasinya jika semua persyaratan kontrak pekerjaan telah dipenuhi.
Namun hingga kini baru satu kontraktor saja yang dibayar pekerjaannya itupun karena ada unsur kedekatan dengan General Manager PT.PLN Perseor wilayah Maluku dan Maluku Utara tersebut.
Para kontraktor lokal lainnya ada yang baru dibayarkan sebagian pekerjaannya, sedangkan lainnya dibiarkan merana dan gigit jari hingga kini. Padahal dana untuk membayar pekerjaan ini sudah tersedia di PT.PLN Persero Mal-Malut tersebut. (R0L/SAT)