Isu Tsunami Warga Ambon Panik
AMBON, INFO BARU-Isu akan terjadi bencana alam Tsunami di Ambon membuat warga pulau Ambon dan sekitarnya yang tinggal di pesisir pantai menjadi panik.
Warga takut akan bencana terbesar yang pernah menimpa Provinsi Banda Aceh pada Desember 2004 lalu mulai mencari daerah ketinggian pada malam hari. Bahkan ada yang tidak tidur karena takut ada gelombang besar dari laut.
Isu yang disebarkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab melalui pesan singkat atau short message servive (SMS) itu mempengaruhi masyarakat dan menyebabkab keresahan dan kepanikan yang luar biasa.
Salah satu warga Gudang Arang, Eva mengaku resah dengan isu tsunami yang akan menghantam Kota Ambon.
“Ijazah dan barang berharga lainnya sudah saya bawa ke tempat tinggal kerabat saya di daerah ketinggian,” katanya.
Tak hanya itu, dari informasi yang dihimpun, Warga yang tinggal di Kelurahan Benteng dan Gudang Arang Kecamatan Nusaniwe pada malam Senin 26 November 2013 berhamburan keluar rumah saat mendengar sirine kapal yang akan berlabuh pada pelabuhan gudang Arang.
Beberapa warga mengungkapkan, bunyi sirene dari kapal itu membuat masyarakat panik.
“Bunyi sirine kapal dikira alarm tsunami membuat warga Benteng dan Gudang Arang menjadi panik. Karena ada informasi akan terjadi tsunami pada tanggal 26-27 November 2013,” kata Amos.
Menyikapi isu tersebut, Pemerintah Kota Ambon bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofika mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu tsunami beredar melalui layanan Short Message Service (SMS) atau Blackberry Massage (BBM).
Latuheru saat ditemui di Balai Kota Ambon, Selasa (26/11), menegaskan, isu-isu tersebut disebarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab dan membuat masyarakat Ambon yang bermukim di dataran rendah maupun di pesisir laut menjadi resah dan enggan beraktivitas.“Sesuai data yang diperoleh oleh stasiun BMKG Klas I Ambon, bahwa gempa bumi di Ambon belum diprediksi oleh karena itu terjadinya bencana tsunami di kota ini juga tentu belum dapat diprediksi, karena tsunami pasti diawali oleh gempa bumi,” katanya.
Untuk itu dirinya meminta masyarakat agar jangan panik, tetapi tetap waspada dengan memperhatikan informasi bencana melalui media, serta mengklarifikasi isu yang beredar kepada instansi yang bertanggungjawab dalam hal ini BMKG, BPBD Provinsi Maluku dan Kota Ambon maupun aparat TNI/Polri.
“Masyarakat diminta untuk dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Jika ada informasi bencana dapat diklarifikasi ke instansi yang bertanggungjawab,” ungkapnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon sendiri, lanjut Sekot, setelah mendapat informasi resmi dari Stasiun BMKG Klas I Ambon telah melakukan langkah antisipasi dengan mengirimkan himbauan kepada masyarakat lewat SMS.
Dirinya mengakui, dalam waktu dekat Pemkot Ambon akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan sosialisasi terhadap para Kades/Raja dan Lurah mengenai isu bencana.
Diharapkan melalui langkah-langkah antisipasi yang diambil ini masyarakat kota Ambon akan semakin bijak dalam menyikapi isu-isu yang beredar lewat SMS maupun BBM.
“Paling tidak masyarakat juga harus tahu mengenai tanda-tanda bencana, karena tidak dapat dipungkiri daerah Kota Ambon memang rawan bencana baik itu tsunami, banjir, maupun tanah longsor,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, A Mustamu mengakui, berkembangnya isu akan terjadinya tsunami yang melanda Ambon dan sekitarnya menyebabkan dampak bagi masyarakat.
Menurutnya, ramalan adanya gempa yang menyebabkan tsunami tidak bisa diprediksi dan isu tsunami yang melanda daerah ini tidak benar.
Namun dirinya meminta warga untuk selalu waspada, karena Ambon merupakan daerah rawan bencana.
“Kita tinggal dan hidup di daerah rawan bencana, sebaiknya kita waspada dan mengenali tada bahaya tersebut,” ujarnya.
Ia meminta masyarakat tidak panik dan membesar-besarkan informasi tentang ramlan tsunami. Dan masyarakat diminta untuk melakukan aktifitas seperti biasa serta selalu memperhatikan info bencana melalui media dahn warning dari BMKG.
“Kita harapkan, agar masyarakat jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang menyebutkan akan terjadi tsunami. Jika mendengar adanya isu tsunami harap klarifikasi ke instansi yang bertanggung jawab dalam hal ini BMKG, BPBD provinsi/kabupaten/kota dan TNI/Polri,” pintanya. (RIN)
Posting Komentar untuk "Isu Tsunami Warga Ambon Panik "