PT DreaAm Airindo Curangi Pelanggan

Ilustrasi

AMBON, INFO BARU--PT DreAm  Sukses Airindo, perusahan pemasok air ledeng ke rumah-rumah warga, dituding merugikan pelanggan dengan menerbitkan dua rekening tagihan, dalam satu bulan.

Hal itu dikeluhkan warga Desa Batumerah yang bermukim di Perumahan Pesona Alam Estate, Kawasan Jalan Baru, Stain. Salah satu warga, Saiful, mengeluhkan bahwa perusahan hasil patungan antara PDAM Kota Ambon dengan NV. Waterleidingmaatschappij Drenthe asal Belanda itu, telah mencurangi dirinya dan sejumlah warga lain di Kawasan Jalan Baru, Stain.

Kecurangan itu diwujudkan dalam bentuk diterbitkannya dua rekening tagihan kepada pelanggan, dalam satu bulan.

Kepada Info Baru, di Ambon, Jumat (18/3), Saiful mengungkapkan bahwa dirinya mendapat dua rekening tagihan yang harus dibayar untuk Januari 2016, dari PT DreAm  Sukses Airindo. Rekening pertama untuk Januari 2016 diterbitkan pada 22 Januari 2016, dengan total tagihan sebesar Rp107.900. Sedangkan rekening kedua, tertulis Januari 2016 dibayar pada 11 Maret 2016, sebesar Rp197.000.

Saiful mengatakan, dia terpaksa harus membayar dua rekening itu, lantaran dipaksa oleh petugas di loket pembayaran, yang beralamat di Karang Panjang. Petugas itu berdalih bahwa tagihan Januari 2016 itu untuk tunggakan Desember 2015. Padahal, Saiful sudah membayar tagihan Desember 2015 pada 22 Januari 2016. Dia pun memiliki bukti pembayarannya.

“Saya berani berdebat karena merasa sudah membayar bulan Desember 2015. Saya punya bukti pembayarannya. Namun, petugas tidak mau kalah. Akhirnya, saya yang mengalah,” kata Saiful.

Menurutnya, dia tidak mempermasalahkan nilai tagihan yang harus dia bayar. Akan tetapi, cara kerja PT DreAm  Sukses Airindo yang tidak benar itu, yang dipermasalahkan.

Beberapa tetangga Saiful juga mengalami hal serupa. Salah satunya E Nurhayanah, yang diharuskan membayar rekening tagihan Januari 2016 sebanyak dua kali. Tagihan pertama diterbitkan PT DreAm  Sukses Airindo pada 29 Januari 2016, sedangkan tagihan kedua pada 17 Februari 2016.

Pada 29 Januari 2016, E Nurhayanah telah membayar tagihan untuk Januri 2016 sebesar Rp67.000. Kemudian pada 17 Februari 2016, dia harus membayar lagi tagihan untuk Januari 2016 sebesar Rp97.700. 

Sementara tetangga lainnya, M Arsat, dibebankan membayar rekening tagihan Desember 2015 sebanyak dua kali, masing-masing pada 23 Desember 2015 dan 13 Maret 2016.

Pada 23 Desember 2015, Arsat membayar tagihan untuk Desember 2015 sebesar Rp144.400. Selanjutnya 13 Maret 2016, dia juga harus membayar tagihan untuk Desember 2015 sebesar Rp155.750.  (IB-89)---(***)