Rehabilitasi Lahan Kritis di Maluku Capai 9.267 Ha
AMBON, INFO BARU--Berdasarkan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RTK-RHL) serta Daerah Aliran Sungai (DAS) tahun 2009-2024, rehabilitasi lahan kritis di Maluku sekarang ini baru mencapai 9.267 Hekto Are (Ha), padahal dari total jumlah keseluruhan lahan kritis dan sangat kritis yang terdapat di daerah ini mencapai 1.431.935 Ha.
Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan Provinsi Maluku, Azam Bandjar kepada puluhan wartawan, saat jumpa pers di lantai I Kantor Gubernur, Jumat (11/4) kemarin mengatakan, lahan kritis dan sangat kritis seluas 1.431.935 hektar tersebut, tersebar di 11 kabupaten/kota di Maluku.
Diantaranya, Kota Ambon (8.784 Ha dan tiga DAS), Kabupaten Maluku Tengah (258.472 Ha dan 60 DAS), SBB (165.567 Ha dan 46 DAS), SBT (199.531 Ha dan 50 DAS), Buru-Buru Selatan (364.137 Ha dan 45 DAS), Kabupaten Maluku Tenggara-Kota Tual 82.282 ha (61 DAS), MTB-MBD (87.535 Ha dan 79 DAS), serta Kabupaten Aru (265.626 Ha dan 85 DAS).
Sedangkan data realisasi RHL dan KBR di kabupaten dan kota se Provinsi Maluku seluas 9.267 Ha, diantaranya terdapat di Kota Ambon dimana realisasi RHL tahun 2013 tidak ada sedangkan realisasi KBR 2013 seluas 438 Ha, Kabupaten Maluku Tengah realisasi RHL 780 Ha dan KBR 1.813 Ha.
Kabupaten SBT, realisasi (RHL 49 Ha dan KBR 813 Ha), SBB realisasi (RHL 100 Ha dan KBR 1.188 Ha), Kabupaten Buru realisasi (RHL 140 ha dan KBR 688 Ha), Kabupaten Buru Selatan realisasi RHL tidak ada kecuali realisasi KBR 125 Ha.
Untuk wilayah Maluku Tenggara realisasi (RHL seluas 215 Ha dan KBR 500 Ha), Kabupaten MTB realisasi (RTL 30 Ha dan KBR 813 Ha), Kabupaten Kepulauan Aru (RHL 200 Ha dan KBR 313 Ha), Kabupaten MBD realisasi RHL tidak ada sedangkan KBR 625 Ha, serta Kota Tual realisasi KBR 438 Ha.
Bandjar menambahkan, terkait dengan Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) terdapat 66 unit IPHHK, yang dikelompokan berdasarkan kapasitas produksi, yakni kapasitas produksi sampai dengan 2.000 meter kubik/tahun 50 unit.
Kapasitas produksi 2.000 meter kubik - 6.000 meter kubik/tahun 13 unit dan kapasitas produksi 6.000 meter kubik/tahun sebanyak tiga unit.
Penyebaran IPHHK per kabupaten/kota yakni terdiri dari, Kabupaten Maluku Tengah 28 unit, Kabupaten Buru 8 unit, Kabupaten Maluku Barat Daya 3 unit, Kabupaten Seram Bagian Barat 10 unit, Kabupaten Buru Selatan 2 unit, Kota Ambon 8 unit, Kabupaten Seram Bagian Timur 6 unit, dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat 1 unit.
Sementara itu, menurut Banjdar tercatat ada 13 perusahaan di Maluku yang mendapat ijin usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dari Hutan Alam dan Hutan Tanaman (IUPHHK-HA/HT) yang tersebar di lima kabupaten.
"Di Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan (Bursel) masing-masing terdapat tiga IUPHHK-HA (hutan alam), Kabupaten Maluku Tengah tiga IUPHHK-HA, Kabupaten Aru dan Kabupaten Maluku Tengara Barat (MTB) masing - masing satu IUPHHK-HA," jelasnya.
Dia pun merinci daftar IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT yang tersebar di lokasi masing-masing kawasan hutan Provinsi Maluku. Untuk IUPHHK-HA, yakni PT Gema Hutani Lestari luas lahan 148.150 Ha, (Kabupaten Buru) beroperasi sejak tahun 1999, PT Maluku Sentosa, 12.600 Ha (Buru), operasi sejak tahun 2001, dan sekarang ini sedang dalam proses RKU di Kementerian Kehutanan.
PT Nusa PADM Corporation 39.920 Ha, (Buru) aktif SK Tahun 2005 dan masih produksi, PT Wanapotensi Nusa 41.000 Ha, (Bursel) aktif tahun 1994 masih beroperasi, PT Koperasi Wailo Wanalestari, 29.955 Ha, (Bursel) aktif SK Tahun 2001, masih beroperasi sampai sekarang.
PD Panca Karya 63.440 Ha, (Bursel) aktif SK tahun 2000 dan masih beroperasi, PT Karya Jaya Berdikari 93.980 Ha (Pulau Yamdena di MTB) aktif sesuai SK Tahun 2009 masih berproduksi, PT Talisan Emas 54.750 Ha (P. Seram, Malteng) belum aktif SK Tahun 2008 masih proses RKU.
Sedangkan, PT Albadi Priangan Lestari 64.690 Ha (Pulau Seram, Malteng) aktif SK Tahun 2001 masih beroperasi, PT Wana Sejahtera Abadi 54.560 Ha (Pulau Wokam, Kabupaten Aru) aktif namun SK terbitan tahun 2012 masih dalam proses RKU ke Kementerian Kehutanan, dan PT. Bintang Lima Makmur 24.550 Ha (Pulau Seram, Maluku Tengah) belum aktif dengan SK Tahun 2012 namun belum berproduksi.
Untuk daftar IUPHHK-HA dan HT luas serta lokasinya di Provinsi Maluku sampai dengan 31 Desember 2013 tercatat yakni PT Wainibe Wood Industri luas lahan 33.245 Ha (Pulau Buru), PT Sentosa Pratama luas 32.960 Ha (Pulau Buru) dan masih aktif. (MG-01)
Posting Komentar untuk "Rehabilitasi Lahan Kritis di Maluku Capai 9.267 Ha"