BMKG: Warga Waspadai Gelombang Tinggi di Maluku

AMBON, INFO BARU--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, menghimbau warga di Maluku untuk mewaspadai gelombang tinggi pada beberapa perairan di Maluku, selama beberapa hari ke depan. Peringatan tersebut, diberlakukan untuk laut banda, laut Arafura, laut Buru dan laut Seram.
“Beberapa perairan di Maluku yang masuk zona peringatan BMKG, paling rawan bahaya untuk dilayari adalah laut Banda. Diperkirakan tinggi gelombang di perairan yang kaya dengan kekayaan bahari tersebut mencapai empat sampai lima meter,” ujar Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, Sabtu (5/7).
Sementara untuk perairan di Maluku lainnya, lanjut Mahubessy, seperti laut Seram, laut Buru, perairan Kepulauan Kei dan Aru, Kepulauan Babar dan Tanimbar, potensi gelombang tinggi yang akan terjadi mencapai dua sampai tiga meter.
“Adanya kecepatan angin dengan kekuatan 20-30 Km/jam akan memicu terjadinya awan gelap di kawasan dimaksud. Hal tersebut akan berpengaruh secara langsung terhadap tinggi-rendahnya gelombang serta berpotensi menimbulkan hujan ringan hingga lebat disertai petir. Ini tentu akan membahayakan nelayan maupun kapal yang melintasi jalur tersebut,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Mahubessy, pihaknya menghimbau kepada para penyedia maupun pengguna jasa transportasi, baik laut maupun udara, untuk mematuhi peringatan dini tersebut.
Menurutnya, peringatan dini itu sudah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, maupun BPBD di sebelas Kabupaten/kota se-Maluku, selanjutnya masing-masing BPBD akan mengumumkannya kepada masyarakat. Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut.
Dia berharap semoga para Bupati/Wali Kota se-Maluku dapat memberikan himbauan kepada perusahan-perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
“Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi, bila ada penundaan atau terjadi keterlambatan jadwal keberangkatan pada kapal laut akibat faktor cuaca. karena yang mesti diprioritaskan adalah factor keselamatan,” Harapnya. (R0L)