Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pemkot Ambon Canangkan Pendidikan Inklusif

Benny Kainama.
AMBON, INFO BARU--Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota Ambon akan mencanangkan mencanangkan pendidikan infklusif bagi siswa-siswi yang memiliki kebutuhan khusus. Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Beny Kainama kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Sabtu (19/7).

“Rencananya dalam waktu dekat Dinas Pendidikan akan deklarasi pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah-sekolah di Kota Ambon,” katanya.

Menurutnya, pencanangan pendidikan inklusif dilakukan agar semua siswa yang memiliki kebutuhan khusus dapat melaksanakan proses belajar mengajar pada setiap sekolah di kota Ambon.

“Deklarasi akan dilaksanakan sebelum pelaksanaan pendidikan tahun ajaran baru,” terangnya.

Dia mengatakan, pendidikan inklusif sangat dibutuhkan untuk mewujudkan harapan pendidikan tanpa ada diskriminasi diantaranya semua anak. Apalagi penciptaan sekolah inklusif bertujuan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang istimewa untuk memperoleh pendidikan bermutu sesuai kebutuhan dan kemampuannya.

“Para penyandang cacat juga berhak menikmati pendidikan di sekolah umum bukan hanya di Sekolah Luar Biasa (SLB), untuk itu kami memberikan kesempatan kepada anak-anak penyandang cacat yakni keterbatasan fisik dan mental untuk menikmati pendidikan di sekolah umum bersama anak normal lainnya," ujar Kainama.

Dia menjelaskan, pendidikan inklusif bukan hanya untuk penyandang disabilitas tetapi juga untuk siswa berbakat istimewa, khusus, serta anak yang memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata. untuk itu lanjut dia, pihaknya berkomitmen kaum difabel mempunyai hak yang sama dengan manusia normal lainnya.

"Pemerintah memiliki kewajiban menyediakan sarana dan prasarana serta infrastruktur. Karena itu kami berupaya menyiapkan 20 persen fasilitas untuk kaum disabilitas," ujarnya.

Dia menambahkan, sarana dan prasarana kota inklusif mulai diterapkan di Ambon, tetapi dukungan pemerintah pusat dimulai tahun 2014.

"Hal ini dilakukan setelah pak wali kota, Richard Louhenapessy bertemu dirjen, dan pihak dirjen melihat minat dan motivasi Pemkot Ambon untuk menerapkan kota inklusif," tandas Kainama. (RIN)