Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pencemaran Lingkungan Bukan Masalah Parsial

Aktivitas Penambang di Gunung Botak.
AMBON, INFO BARU--Pemerhati lingkungan Maluku, Prof. Abraham Semmy Khouw kepada sejumlah wartawan saat menjadi nara sumber dalam kegiatan program Better Jurnalism for Better Enviroment, yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Caffe Pasir Putih Ambon, akhir pecan kemarin mengatakan, masalah pencemaran dan pengrusakan lingkungan saat ini, bukan masalah parsial atau hanya mecakup pada satu daerah, satu aspek atau satu penyebab saja. Tapi, telah menjadi masalah yang mengglobal sehingga perlu dicari jalan keluarnya.

“Masalah lingkungan kini bukan lagi menjadi hal yang tabu dan parsial, namun sudah menjadi masalah yang mengglobal sehingga patut dicari jalan keluarnya,” ujarnya.

Dijelaskan, masalah yang telah mendunia tersebut tidak bisa didiamkan begitu saja, namun harus ada langkah-langkah strategis dari pemerintah dan pemerhati lingkungan serta ada perhatian khusus dari masyarakat sehingga dapat terpikirkan sejak dini terkait solusi dari dampak pengrusakan dan pencemaran tersebut.

Khouw yang juga Guru Besar Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura Ambon itu, lantas mencontohkan masalah yang terjadi di Kabupaten Buru beberapa waktu lalu terkait pencemaran teluk Kayeli, kecamatan Waiapo dengan zat mercuri akibat aktivitas penambangan emas di gunung botak.

“Masih ingat, terjadinya penambangan emas liar di Kabupaten Buru, yang menggunakan zat mercuri secara tidak terkontrol. Imbasnya Itu bukan saja menjadi masalah di kabupaten itu, namun juga berimbas ke hampir seluruh wilayah perairan di Maluku termasuk teluk Ambon,” katanya.

Lebih parahnya, pada pencemaran lautan juga berdampak pada kesehatan biota laut seperti ikan dan lainnya padahal itu menjadi konsumsi masyarakat, jadi masalahnya bukan hanya menjadi masalah kabupaten Buru sendiri namun juga menjadi masalah bersama karena telah mengglobal.

Selain itu Prof Khouw juga mengungkapkan, di tahun 2010 lalu perairan teluk ambon juga pernah tercemari zat mercuri, namun hal tersebut tidak terekpos ke public. Setelah dia melakukan penelitian terhadap pencemaran tersebut, ditemukan ternyata hulu pencemaran itu berasal dari Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Haulussy. (R0L)