BUMD Maluku Sering Dimanfaatkan Secara Pribadi

AMBON, INFO BARU--Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Maluku antara lain, PT Panca Karya, Bank Maluku hingga PT Maluku Energi ini, sering dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
Padahal jika dimenej oleh Komisaris dan Direktur yang benar-benar memiliki keahlian di bidang tersebut, maka asset daerah itu otomatis akan mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), atau bisa membantu Pemerintah Daerah dalam membangun masyarakat dan daerah yang dikenal dengan budaya pela dan gandongnya tersebut.
Menyikapi masalah tersebut Direktur Transparansi Anggaran dan Pembangunan Maluku, Darul Kutni Tuhepaly, yang dimintai komentarnya oleh Info Baru Sabtu (22/11), di Ambon menyarankan sudah saatnya Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dalam hal ini gubernur Said Assagaff untuk menjobkan Komisaris maupun Direktur Utama di sejumlah asset daerah tersebut dengan merekrut figur yang memiliki keahlian khusus di bidang dimaksud.
“Perusahaan-perusahaan milik daerah itu malah diberikan kepada mereka yang tentunya masuk dalam lingkaraan kekuasaan. Ini otomatis dalam kinerjanya tidak berjalan sehat,” tegasnya.
Sejumlah asset pemerintah daerah provinsi Maluku itu, lanjut Kutni, selama ini tidak mampu membantu Pemerintah dalam aspek memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebaliknya, sering dimanfaatkan untuk kepentingan individu maupun kelompok tertentu semata.
Dikatakan, calon Komisaris dan calon Direktur mulai PT Panca Karya, PT Bank Maluku serta PT Maluku Energi selaku Badan Usaha Milik Daerah di bawah naungan Pemda Provinsi Maluku, sudah seharusnya dipimpin oleh figur yang memiliki keahlian khusus/spesifik.
“Komisaris dan Direktur yang dipilih jangan asal-asalan. Jika dipimpin oleh figur yang tidak memiliki keahlian khusus, maka akan berdampak fatal terhadap perusahaan,” tandasnya.
“Mantan Birokrat, KPU, dan politisi kini ramai-ramai diwancanakan bahkan mewacanakan diri untuk mencalonkan diri menjadi Komisrais maupun Direktur guna memimpin BMUD di Maluku. Seharusnya perusahaan-perusahan milik daerah itu dipimpin oleh mereka yang benar-benar memiliki keahlian khusus atau spesifik. Agar perusahaan daerah itu bisa tumbuh kembang serta membantu daerah dalam aspek memberikan PAD. Bukan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu,” cetusnya.
Kutni meminta kepada Pemda Provinsi Maluku harus benar-benar selektif dalam merekrut calon Komisaris maupun Direktur untuk memimpin PT Panca Karya, Bank Maluku maun PT Maluku Energi.
“Gubernur harus jelih dalam melihat masalah ini. Minimal figure Komisaris dan Direktur yang akan memimpin mulai PT Panca Karya, Bank Maluku termasuk PT Maluku Energi harus memilih mereka yang benar-benar memiliki keahlian di bidangnya. Bukan pakai pendekatan politik,” ketusnya.
Jika BUMD Maluku itu diberikan kepada mereka yang tidak memiliki kehalian spesifik dalam bidang dimaksud dikhawatirkan, dalam kinerjanya mereka akan mengejar materi (duit) semata.
“Dikhawatirkan figure-figur yang tidak punya kealian khusus itu niat mereka memimpin BUMD Maluku hanya sekedar mencari duit. Jika demikian maka asset daerah selamanya tidak akan maju,” paparnya.
Menurutnya, figur komisaris maupun Direktur baik PT Panca Karya, PT Bank Maluku serta PT Maluku Energy harus dipimpin oleh mereka yang memiliki keahlian khusus sehingga mampu membuat terobosan baru untuk mendatangkan atau mendongkrak PAD bagi Maluku.
Untuk calon Komisaris maupun Direktur khusus untuk PT Bank Maluku, Kutni kembali mengingatkan Guebrnur Maluku, Said Assagaff, untuk menyelekasi figure yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang perbankan.
Pasalnya, Bank Maluku saat ini diterpa masalah kredit macet yang pada akhirnya BMUD Maluku tersebut bisa kolaps.
Menurutnya, Komisaris dan Direrktur Bank Maluku yang direkrut harus mampu memiliki keahlian moneter keuangan. “Sehingga butuh figur yang benar-benar memiliki keahlian untuk memulihkan masalah perbankkan saat ini khususnya di Bank Maluku, misalnya kredit macet. Jadi Komisaris dan Direktur Bank Maluku jangan diberikan kepada figure asal-asalan,” tekannya.
Jika figur yang memimpin Bank Maluku ke depan adalah orang-orang yang benar-benar memiliki keahlian khusus, maka sudah tentu kemajuan perbankan daerah tersebut akan terwujud. Sebaliknya jika figur bukan ahlinya, maka tunggu kehancuran atau BUMD Maluku yang satu itu bisa berpeluang bangkrut alias kolaps.
“Menurut hemat saya khusus untuk Komsiaris dan Direktur Bank Maluku yang baru, harus orang yang pernah berpengalaman di Bank Pemerintah, Bank Swasta maupun Bank Daerah. Karena hanya mereka yang memiliki pengalaman perbankan yang matang itulah bisa memajukan Bank Maluku,” cetusnya.
Ia mengingatkan Pemerintah Daerah Maluku untuk tidak asal-asalan merekrut komisaris atau Dirtektur Utama Bank Maluku dengan menggunakan pendekatan politik.
Pasalnya, jika dengan pendekatan politik maka resiko atau konsekwensinya, Bank Maluku dalam managerialnya ke depan akan tetap sakit. Apalagi saat ini sejumlah Giro banyak yang vakum atau tidak bisa dikembangkan.
Solusinya, figure Komisaris dan Direktur PT Bank Maluku yang baru nanti adalah orang yang memang benar-benar memiliki keahlian di bidangnya.
“Banyak Giro yang harus dikembangkan oleh pihak Bank Maluku. Untuk itu jangan hanya sekedar menjadi Komisaris maupun Direktur saja, tapi tidak mampu berbuat apa-apa,” kritiknya.
Selain itu, untuk PT Maluku Energi Kutni menegaskan, Gubernur Maluku Said Assagaff harus segar mengevaluasi Komisaris, Direktur serta para staf yang saat ini ada di prusahaan milik daerah tersebut.
Dalilnya, PT Maluku Energi selama ini tidak diketahui kinerjanya apa saja. Bahkan terkesan, Direktur Utama maupun Komisaris serta para staf PT Maluku Energi selama itu, hanya makan gaji buta saja.
“Kita tidak pernah mengetahui kinerja Direktur Utama, Direktur Operasional serta para staf di PT Maluku Energi itu apa saja. Padahal perusahaan ini adalah milik daerah. Setidaknya mereka harus membantu membuat terobosan-terobosan yang mampu mendatangkan PAD untuk Maluku. Yang terjadi lain, mereka hanya menerima gaji buta saja,” celotehnya.
Untuk itu ia meminta Gubernur Maluku Said Assagaff segera mengevaluasi kembali seluruh jajaran yang ada saat ini mulai dari PT Maluku Energi, PT Bank Maluku maupun PT Panca Karya.
“Sekali lagi saya mintakan, komisaris maupun direktur yang akan memimpin BUMD Maluku harus benar-benar orang yang memiliki keahlian spesifik. Bukan asal-asalan. Karena PT Maluku Energi, PT Bank Maluku dan PT Panca Karya itu adalah asset daerah yang harus dikelola secara professional. Sehingga ada manfaat yang bisa diperoleh jika perusahaan-perusahaan daerah itu dikembangkan oleh ahlinya,” pungkasnya. (MAS)