Ada Skenario Politik Muluskan Pelantikan Raja Nuruwe
AMBON, INFO BARU - Bupati Seram Bagian Barat Jacobus F. Puttileihalat diminta segera mengurungkan niatnya untuk melantik Raja Nuruwe terpilih Yulianus Tukane pada Sabtu (08/06), karena yang bersangkutan masih tersangkut masalah hukum dan sementara diproses di Polres SBB.
Selain itu, berdasarkan surat laporan pengaduan masyarakat kepada Bupati Seram Bagian Barat terkait penyelewengan dalam pemilihan Raja Negeri Nuruwe yang dilakukan oleh Panitia dan Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) serta ancaman pembunuhan yang pernah dilontarkan Yulianus Tukane.
Dalam surat laporan tersebut yang ditandatangani tokoh-tokoh masyarakat dan sebagian besar warga Negeri Nuruwe yang juga diterima Redaksi Info Baru diungkapkan, pada saat pemilihan Raja Nuruwe akan berlangsung, Ketua BPD Musa Tukane dan Yulianus Tukane telah melakukan tindakan di luar ketentuan hukum yang seharusnya dipatuhi.
Tindakan tersebut adalah memberikan minuman keras jenis sopi kepada sebagian masyarakat di negeri Nuruwe sekitar pukul 02.00 – 05.30 dini hari, sementara saat itu sudah memasuki masa tenang jelang pemlihan Raja Negeri Nuruwe. Sesuai persyaratan dalam pencalonan Raja Negeri Nuruwe, kami melihat kinerja dari panitia seleksi administrasi tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku karena ijazah milik saudara Yulianus Tukane tidak memiliki ijazah SMP atau tidak lulus sekolah.
Dalam kelengkapan administrasi, lanjut mereka dalam laporan tersebut, ternyata saudara Yulianus Tukane , ternyata dia tidak memiliki ijazah SMP pada saat pendaftaran calon Raja Negeri Nuruwe.
Adanya ancaman yang keluar dari mulut saudara Yulianus Tukane terhadap mantan Raja Negeri Nuruwe Simon Matital dimana dia mengancam akan membongkar rumah dan pagar rumah serta menyegel rumah milik mantan Raja Simon Matital.
Berdasarkan ancaman tersebut, maka mantan Raja Nuruwe Simon Matital meminta kepada Bupati SBB Jacobus Puttileihalat segera mengambil tindakan hukum terkait ancaman yang dilakukan Yulianus Tukane.
Lebih lanjut mereka meminta Bupati Seram Bagian Barat untuk tidak melantik Raja Negeri Nuruwe sekaligus mencopot jabatan Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Nuruwe Musa Tukane.
Masyarakat Nuruwe juga mendesak Bupati SBB untuk segera memanggil Panitia Seleksi Calon Raja Negeri Nuruwe dan memeriksa kembali keabsahan Administrasi Yulianus Tukane karena diduga kuat, ada pemalsuan ijazah dalam berkas administrasi pendaftaran calon Raja saat itu.
Sedangkan terkait ancaman yang dilontarkan Tukane, menurut Simon Matital kasus ini telah dilaporkan resmi kepada Polsek Kairatu dan Polres SBB dengan tembusan kepada Bupati SBB dan berbagai instansi lainnya.
‘’Walaupun kasus ini sudah diproses dan ditindaklanjuti Polsek Kairatu dan Polres SBB, berdasarkan laporan yang disampaikan empat warga Nuruwe yang diancam Yulianus Tukane, namun hingga kini kasus tersaebut masih terkatung-katung, sehingga saya akan melaporkan kasus ini kepada Polda Maluku utuk segera disikapi,’’ kecamnya.
Selain itu, kata Matital, kendatipun kasusnya masih diproses di Polres, namun tetap saja ada upaya yang dimainkan untuk segera melantik Raja Negeri Nuruwe. ‘’Saya menduga kuat, ada permainan yang sengaja dimainkan Bupati SBB Jacobus Puttileihalat untuk memuluskan jalannya pelantikan Raja definitif, demi meraup keuntungan sebesar-besarnya. (RAE)
Selain itu, berdasarkan surat laporan pengaduan masyarakat kepada Bupati Seram Bagian Barat terkait penyelewengan dalam pemilihan Raja Negeri Nuruwe yang dilakukan oleh Panitia dan Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) serta ancaman pembunuhan yang pernah dilontarkan Yulianus Tukane.
Dalam surat laporan tersebut yang ditandatangani tokoh-tokoh masyarakat dan sebagian besar warga Negeri Nuruwe yang juga diterima Redaksi Info Baru diungkapkan, pada saat pemilihan Raja Nuruwe akan berlangsung, Ketua BPD Musa Tukane dan Yulianus Tukane telah melakukan tindakan di luar ketentuan hukum yang seharusnya dipatuhi.
Tindakan tersebut adalah memberikan minuman keras jenis sopi kepada sebagian masyarakat di negeri Nuruwe sekitar pukul 02.00 – 05.30 dini hari, sementara saat itu sudah memasuki masa tenang jelang pemlihan Raja Negeri Nuruwe. Sesuai persyaratan dalam pencalonan Raja Negeri Nuruwe, kami melihat kinerja dari panitia seleksi administrasi tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku karena ijazah milik saudara Yulianus Tukane tidak memiliki ijazah SMP atau tidak lulus sekolah.
Dalam kelengkapan administrasi, lanjut mereka dalam laporan tersebut, ternyata saudara Yulianus Tukane , ternyata dia tidak memiliki ijazah SMP pada saat pendaftaran calon Raja Negeri Nuruwe.
Adanya ancaman yang keluar dari mulut saudara Yulianus Tukane terhadap mantan Raja Negeri Nuruwe Simon Matital dimana dia mengancam akan membongkar rumah dan pagar rumah serta menyegel rumah milik mantan Raja Simon Matital.
Berdasarkan ancaman tersebut, maka mantan Raja Nuruwe Simon Matital meminta kepada Bupati SBB Jacobus Puttileihalat segera mengambil tindakan hukum terkait ancaman yang dilakukan Yulianus Tukane.
‘’Kami masyarakat Negeri Nuruwe menilai, jika Raja Nuruwe terpilih yang akan memimpin rakyatnya dengan perilaku seperti itu, maka dipastikan nasib masyarakat negeri Nuruwe akan terkatung-katung dalam ketidaknyamanan,’’ timpalnya.
Lebih lanjut mereka meminta Bupati Seram Bagian Barat untuk tidak melantik Raja Negeri Nuruwe sekaligus mencopot jabatan Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Nuruwe Musa Tukane.
Masyarakat Nuruwe juga mendesak Bupati SBB untuk segera memanggil Panitia Seleksi Calon Raja Negeri Nuruwe dan memeriksa kembali keabsahan Administrasi Yulianus Tukane karena diduga kuat, ada pemalsuan ijazah dalam berkas administrasi pendaftaran calon Raja saat itu.
Sedangkan terkait ancaman yang dilontarkan Tukane, menurut Simon Matital kasus ini telah dilaporkan resmi kepada Polsek Kairatu dan Polres SBB dengan tembusan kepada Bupati SBB dan berbagai instansi lainnya.
‘’Walaupun kasus ini sudah diproses dan ditindaklanjuti Polsek Kairatu dan Polres SBB, berdasarkan laporan yang disampaikan empat warga Nuruwe yang diancam Yulianus Tukane, namun hingga kini kasus tersaebut masih terkatung-katung, sehingga saya akan melaporkan kasus ini kepada Polda Maluku utuk segera disikapi,’’ kecamnya.
Selain itu, kata Matital, kendatipun kasusnya masih diproses di Polres, namun tetap saja ada upaya yang dimainkan untuk segera melantik Raja Negeri Nuruwe. ‘’Saya menduga kuat, ada permainan yang sengaja dimainkan Bupati SBB Jacobus Puttileihalat untuk memuluskan jalannya pelantikan Raja definitif, demi meraup keuntungan sebesar-besarnya. (RAE)
Posting Komentar untuk "Ada Skenario Politik Muluskan Pelantikan Raja Nuruwe"