Pilpres 2019, PAN akan gaya tiru Donald Trump

INFOBARU - 2019, pemilihan presiden dan pemilihan legislatif akan diselenggarakan secara serentak. Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggagas strategi baru agar bisa merajai pemilu, bahkan mereka tak segan meniru Presiden Amerika Serikat terpilih Donald J Trump.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir menjelaskan, bila melihat secara sistematis, PAN akan berada di posisi kelima setelah PDI P, Golkar, Demokrat, dan Gerindra, pada pemilu 2019. Namun, ia menilai dalam pemilu 2019 hal itu belum tentu terjadi lantaran sistem pemilu yang berubah.

"Tapi 2019 bisa berbeda. Bisa ada yang mengejutkan. Karena sistemnya saja sudah berubah. Sehingga mungkin ada tepri-tepri, ilmu-ilmu baru yang akan berkembang," kata Soetrisno dalam sambutannya dalam acara rapimnas PAN di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (13/11/2016).

Soetrisno mencontohkan pilpres Amerika Serikat yang dimenangi Trump. Pemilik Trump Tower itu berhasil menang meski tak diunggulkan lembaga survei di Amerika.

Soetrisno pun belajar dari kasus Trump. Ia menilai, hasil lembaga survei tak bisa dijadikan acuan secara penuh. "Di Amerika saja keliru, apalagi di sini yang cuma survei PAN dua persenan," ucap dia.

Ketua KEIN ini pun mengaku tak segan-segan akan meniru kemenangan Donald Trump yang tak diunggulkan lembaga survei untuk merajai pemilu 2019. Sebab, kata dia, selama ini survei hanya digunakan untuk menggiring opini publik.

"Kita nanti boleh tiru Donald Trump dalam konteks ini. Kita bisa yakini bahwa kita menunjukan bahwa survei-survei yang dilakukan sebenarnya hanya menggiring opini supaya kita tidak bersemangat, pesimistis," ujar dia.

Soetrisno menganggap pemilu 2019 sebagai tantangan karena PAN bukanlah partai yang dijagokan. PAN pun tak tinggal diam. Partai berlambang matahari ini terus mengumpulkan kader dan memutar otak untuk menang dalam pilpres 2019.

"Kenapa kita sering ketemu? Ini ada rapim, nanti ada lagi adalah dalam rangka mencari cara-cara baru, model-model baru sehingga kita bukan saja tetap menjadi partai yang sekarang ada tapi meningkat," pungkas dia.(IB1)