Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Alami Kenaikan
AMBON, INFO BARU - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku mengalami kenaikan yakni 0,14 persen pada Mei 2013.
“NTP Provinsi Maluku pada April 2013 sebesar 104,90 dan Mei 2013 sebesar 105,04. Jadi mengalami kenaikan,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Edison Ritongan kepada wartawan, Jumat (7/6) di Ambon.
Menurut Ritongan, kenaikan NTP disebabkan atas kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,60 persen, atau lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani, yang tercatat sebesar 0,46 persen. Ritongan mengungkapkan, pencapaian NTP tertinggi terjadi di sub sector perikanan sebesar 125,22 persen. Sedangkan kenaikan NTP tertinggi terjadi pada sub sector tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,96 persen, yang diikuti sub sector peternakan sebesar 0,29 persen, sub sector perikanan sebesar 0,26 persen.
“Sementara untuk sub sector yang mengalami penurunan NTP adalah sub sector hortikultura sebesar 0,98 persen dan sub sector tanaman pangan sebesar 0,66 persen,” urainya.
Lanjutnya, lonjakan tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,70 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,69 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,61 persen, kelompok perumahan sebesar 0,39 persen, kelompok sandang sebesar 0,31 persen, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,16 persen dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen.
“Secara keselurahan, kelompok yang mempunyai andil terbesar menarik inflasi pedesaan adalah kelompok bahan makan sebesar 0,38 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,12 persen, kelompok perumahan sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,01 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil terendah,” rincinya. (RIN)
“NTP Provinsi Maluku pada April 2013 sebesar 104,90 dan Mei 2013 sebesar 105,04. Jadi mengalami kenaikan,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Edison Ritongan kepada wartawan, Jumat (7/6) di Ambon.
Menurut Ritongan, kenaikan NTP disebabkan atas kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,60 persen, atau lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani, yang tercatat sebesar 0,46 persen. Ritongan mengungkapkan, pencapaian NTP tertinggi terjadi di sub sector perikanan sebesar 125,22 persen. Sedangkan kenaikan NTP tertinggi terjadi pada sub sector tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,96 persen, yang diikuti sub sector peternakan sebesar 0,29 persen, sub sector perikanan sebesar 0,26 persen.
“Sementara untuk sub sector yang mengalami penurunan NTP adalah sub sector hortikultura sebesar 0,98 persen dan sub sector tanaman pangan sebesar 0,66 persen,” urainya.
Kata Ritongan lagi, untuk Mei 2013, telah terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Maluku yang mencapai 0,60 persen, yang dipengaruhi adanya fluktuasi harga di tiap-tiap kelompok pengeluaran rumah tangga.
Lanjutnya, lonjakan tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,70 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,69 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,61 persen, kelompok perumahan sebesar 0,39 persen, kelompok sandang sebesar 0,31 persen, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,16 persen dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen.
“Secara keselurahan, kelompok yang mempunyai andil terbesar menarik inflasi pedesaan adalah kelompok bahan makan sebesar 0,38 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,12 persen, kelompok perumahan sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,01 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil terendah,” rincinya. (RIN)
Posting Komentar untuk "Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Alami Kenaikan"