Ulah Pempus, Harga Sembako di Ambon Ikut Naik
AMBON, INFO BARU - Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Ambon, Rabu (26/6) mulai beranjak naik. Hal ini terjadi, akibat Pemerintah Pusat (Pempus) menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Naiknya harga sembako di Kota Ambon saat ini, pemicunya juga atas naiknya tarif transportasi dari Surabaya ke Ambon.
“Kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan diantaranya, gula pasir, telur, bawang merah dan cabe,” ungkap Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Rina Silooy, kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (26/6) kemarin.
Silooy menyebutkan, jenis sembako yang naik itu diantaranya, harga cabe keriting, cabe rawit dan cabe besar berkisar Rp 45 ribu hingga RP 50 ribu per kilogram (kg).
Sedangkan harga Tomat naik dari Rp 13 ribu per kg menjadi Rp 14 ribu hingga Rp15 ribu per kg, serta harga kentang dari Rp 10 ribu, kini Rp 14 ribu per kg.
Lanjutnya, untuk gula pasir awalnya, per kilogram Rp 13 ribu, kini naik menjadi Rp 14 ribu. Sayur kangkung dari Rp 5000 menjadi Rp 6000 hingga Rp 7000 per ikat, bayam Rp 5000 menjadi Rp 6000 – Rp 7000 per ikat, Kacang Panjang dari Rp 4000 naik menjadi Rp 5000 – Rp 6000 per ikat, Bawang Putih dari Rp 24 ribu, juga naik menjadi Rp 26 ribu hingga Rp 28 ribu per kg.
"Hasil pantauan kita di sejumlah pasar tradisional mulai 24 Juni 2013, harga sembako mulai naik. Ini merupakan dampak dari naiknya harga BBM. Sembako ini lebih banyak dipasok dari Surabaya. dan biaya transportasi dari daerah produsen naik, sehingga memicu harga juga naik," kata Silooy. Untuk sembako lainnya seperti, beras, terigu, minyak goreng, mentega, mie instans tetap stabil.
Silooy berdalih, meski terjadi kenaikan harga, namun stok bahan pangan di Ambon bakal mencukupi atau bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk beberapa bulan kedepan.
“Stok kebutuhan pangan cukup dan kenaikan harga bukan akibat kurangnya stok, tetapi terjadi spontan akibat naiknya harga BBM,” tandasnya. (*)
Posting Komentar untuk "Ulah Pempus, Harga Sembako di Ambon Ikut Naik"