Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bawaslu Maluku Ompong

AMBON, INFO BARU - Aktifis PMII Maluku, Harnita menilai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku yang dikomandoi Dumas Manery, SH seakan tertidur pulas alias ompong, dan tidak punya nyali menindaklanjuti sekian banyak temuan pelanggaran jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) hari Rabu tanggal 11 September mendatang yang dilakukan oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode 2013-2018, Abdullah Vanath dan Marthin Maspaitella (DAMAI) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Lembaga independen ini, kata Harnita, sudah terkontaminasi dengan kepentingan yang mencoreng integritas Bawaslu Maluku sebagai penyelenggara Pemilu di daerah. Tugas-tugas pengawasan pun tidak berjalan maksimal dan ada tarik-menarik kepentingan, utamanya Fadli Silawane yang patut dicurigai mengeluarkan pernyataan menguntungkan DAMAI.

Buktinya, Fadli Silawane pernah tertangkap basah asyik pegang mic bernyanyi riah di pendopo Abdullah Vanath di Bula SBT ketika oknum ini berada di SBT beberapa waktu lalu. Selain kedapatan di pendopo Abdullah Vanath, Fadli Silawane juga pernah mengeluarkan pernyataan resmi mengatasnamakan lembaga Bawaslu Maluku, bahwa tidak terdapat pelanggaran di SBT dan Panwaslu SBT telah bekerja secara profesional di putaran pertama.

Untuk itu, saat dihubungi tadi malam melalui nomor pribadinya, Harnita mengatakan, menghadapi PSU 11 September mendatang, Dumas Manery sebagai Ketua Bawaslu Maluku harus bersikap tegas. Apalagi, ketika masa kampanye hingga putaran pertama, pantauan Info Baru ketika itu memperlihatkan di kantor Bawaslu di Karang Panjang, setiap hari staf melakukan inventarisasi berbagai pelanggaran yang terjadi di kabupaten/kota namun tidak ada action di lapangan.

“Sangat disayangkan Bawaslu Maluku sudah tidak independen lagi, integritas lembaga dan orang-orang yang dipercayakan negara sebagai Pengawas Pemilu juga sudah diragukan, karena sudah terkontaminasi dengan kepentingan. Fungsi pengawasan sangat lemah dan ini juga karena SDM dalam melakukan fungsi-fungsi pengawasan rendah,” tegas Harnita.

Dirinya mengingatkan kepada Bawaslu Maluku agar kegagalan pengawasan pada putaran pertama di SBT jangan terulang lagi pada saat PSU 11 September mendatang, pula nantinya pada Pemilu Legislatif, Pilpres dan seterusnya. (*)

Posting Komentar untuk "Bawaslu Maluku Ompong "