Seleksi Calon Komisioner KPU Maluku: Jangan Abaikan Aspek Pluralisme dan Keadilan

AMBON, INFO BARU - Vikjen Keuskupan Diosis Amboina, Pastor Agus Ulahayanan, meminta tim seleksi calon komisioner KPU Maluku selektif dalam menentukan 10 besar.

Tim seleksi yang diketuai Prof Askam Tuasikal bersama rekan-rekan diingatkan mengedepankan aspek pluralisme, perimbangan dan rasa keadilan. Selain itu juga, aspek kualitas dan profesionalisme juga perlu diperhatikan. Sebab, sambung Pastor Agus, ke depan tugas komisioner KPU di Maluku sangat berat dalam menciptakan demokrasi yang terintegrasi, independen dan berkualitas.

Oleh sebab itu, tim seleksi diharapkan bisa memperhatikan unsur-unsur tersebut sehingga menciptakan harmonisasi dan rasa keadilan. Kepada pers, Sabtu (14/9), di ruang kerjanya, Pastor Agus menegaskan, selama ini keanggotaan KPU Maluku terisi oleh basudara Islam dan Protestan, sementara Katolik terabaikan.

Kenyataannya, dalam membangun Maluku, tiga tungku yakni Islam, Protestan dan Katolik selalu duduk bersama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di daerah.

Bahkan, sambung orang kedua di Keuskupan Diosis Amboina ini, Katolik punya andil selalu berdiri di tengah menetralisir berbagai permasalahan yang terjadi di Maluku.

“Sejarah kekristenan di dunia kan muncul dari Gereja Katolik. Oleh sebab itu, Katolik selalu diperhitungkan baik di daerah, nasional bahkan dunia internasional, ”ungkapnya seraya menambahkan, Katolik bukan sekte dari gereja-gereja lain, sehingga keberadaannya juga harus diperhatikan demi menciptakan rasa adil.

Pastor Agus menambahkan, jika dipercayakan, maka 100 persen umat dan gereja Katolik mendukung.
Lantaran itu, dirinya mengaku optimis kalau tim seleksi sangat bijaksana dalam bersikap dengan mengedepankan rasa keadilan, ketika menentukan 10 calon komisioner KPU Maluku, yang nantinya akan diseleksi lagi di KPU pusat, untuk menetapkan 5 komisioner KPU Maluku. (SAM)