Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kainama dan Pontoh Sebaiknya Pensiun Dini

AMBON, INFO BARU - Ketua Pengurus Koordinator Cabang Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (PKC Kopri PMII) Maluku, Harnita menganjurkan agar dua akademisi Unpatti, Nus Kainama dan Irene Pontoh sebaiknya segera pensiun dini sebagai tenaga dosen Universitas Pattimura Ambon.
Anjuran ini disampaikan oleh Harnita agar Nus Kainama dan Irene Pontoh lebih berkonsentrasi lagi menjadi Komisioner KPU Kota Ambon. Apalagi, Irene Pontoh malah ingin dua-duanya yaitu menjadi komisioner KPU Kota Ambon dan Komisioner KPU Maluku.

“Sebaiknya mereka berdua pensiun dini saja dari Unpatti supaya lebih berkonsentrasi sepenuhnya menjadi seorang komisioner KPU. Dengan memilih maju untuk ketiga kalinya, itu berarti secara etika dan moral, tanggung jawab keduanya di kampus patut dipertanyakan,” tegas Harnita kepada Info Baru kemarin di Ambon.  

Menurutnya, lembaga-lembaga publik yang independen seperti KPU dan Bawaslu memang membutuhkan kaum cerdik pandai, tetapi jika kemudian lembaga tersebut seolah-olah dijadikan sebagai lahan baru pengabdian, maka sebaiknya segera pensiun dini.

Dikatakan, selama menjadi Komisioner KPU Kota Ambon, tidak ada prestasi spektakuler yang dilakukan oleh Nus Kainama dan Irene Pontoh. Malahan, KPU Kota Ambon dilanda dugaan korupsi saat mereka berdua masih aktif.

“Kasus ini saja membuktikan kalau keduanya tidak mampu membangun sebuah sistim kerja yang baik. Antara komisioner dan bagian kesekretariatan bekerja tidak sejalan, sehingga lembaga itu bisa kesandung dugaaan korupsi logistik beberap waktu lalu,” sindir Harnita.
Selain kesandung kasus dimaksud, mestinya kaum cerdik pandai yang mengabdi sebagai dosen di kampus seperti Nus Kainama dan Irene Pontoh sudah bisa menghasilkan karya ilmiah seperti buku sebagai hasil kajian dari mereka selama mengabdikan diri di KPU Kota Ambon. 

“Kalau ini yang dilakukan, maka angkat jempol buat mereka, tetapi kalau tidak ada maka seperti yang saya katakan bahwa tidak ada prestasi yang luar biasa dari keduanya, sehingga perlu kembali berkaca apa pantas maju untuk ketiga kalinya?,” ujarnya penuh tanya.

Masih menurut Harnita, dia sepakat terhadap usulan agar kedepan nantinya, para pimpinan di Universitas harus tegas jika mengeluarkan ijin kepada para dosen dengan memberikan batas waktu yang ketat, mau satu periode saja atau dua periode, tetapi jangan sampai tiga periode atau lebih, sebab itu namanya narsis. 

“Kira-kira faktor apa ya mereka mau jadi komisioner KPU? Bahkan ada yang mengikuti tes berulang kali, sudah test di kota, mau lagi di provinsi. Jangan-jangan ada sesuatu di KPU?,” tanya Harnita diplomatis. (MAS)

Posting Komentar untuk "Kainama dan Pontoh Sebaiknya Pensiun Dini "