Trend Pembangunan Kabupaten Bursel Positif Meningkat

AMBON, INFO BARU-Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Maluku Sharul Pawa mengatakan trend pembangunan Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dalam 5 tahun terakhir meningkat.

“Sesuai data Badan Pusat Statistik Produk domestik bruto atas dasar harga barang yang berlaku, dari tahun 2008-2012 meningkat,” ujar Pawa kepada wartawan kemarin.

Selain itu kata Pawa, Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) selama lima tahun meningkat yakni pada tahun 2008 67,71 persen dan pada tahun 2012 69,49 persen. Angka Harapan Hidup (AHH) meningkat pada tahun 2008 66,87 persen dan pada tahun 2012 67,76 tahun.

Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2008 69,54 persen dan pada tahun 2012 89,89 persen. Angkat rata-rata lama sekolah pada tahun 2008 6,2 persen dan pada tahun 2012 6,79 tahun, untuk angka rata-rata lama sekolah ini pihaknya melakukan kerjasama dengan Universitas Pattimura Ambon (Unpatti) untuk dapat menekan angka rata-rata lama sekolah.

Angka Penduduk Miskin (APM) sedikit mengalami penurunan pada tahun 2008 20 persen dan pada tahun 2012 19,88 persen. Angka pengangguaan juga menurun pada tahun 2008 66,9 persen dan pada tahun 2012 5,2 persen.

Serta relalisasi evaluasi perencanaan pembangunan SKPD rata-rata diatas 64 persen. Dirinya mengakui, kenaikan yang terjadi tidak terlalu menjolok, dan Pemerintah Kabupaten Bursel akan terus trend pembangunan.

“Pemerintah Kabupaten akan berusaha agar semuanya bisa terus tekan, dan jika berhasil maka tentunya akan berdampak baik bagi masyarakat sendiri,” pungkasnya.

Selain itu Kepala Keuangan Kabupaten Bursel, Iskandar Walla, mengungkapkan dalam pelaksanaan pemerintah di Kabupaten Bursel selama lima tahun tidak pernah terjadi defisit.

Dimana APBD tahun 2012 mengalami surplus sebesar Rp. 27,99 Milayar, sedangkan belanja pembangunan siwa mencapai 49,54 M. Jelassnya, sampai akhir triwulan 3 tahun 2013 pendapatan belanja juga mengalami surplus sebesar 20,05 M sehingga APBD mengalami surplus menjadi 62,93 M dari 394,56 M.

Dari hal tersebut pendapatan maksimal sudah melampui target yang ditentukan dari 75 persen menjadi 77,69 persen.

Sedangkan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 105,73 persen dan dana perimbangan sebesar 77,29 persen, sementara pendapatan lain-lain sebesar 100 persen.

Tambah Walla, untuk pembiayaan sebesar 35,43 M, yang teroganisasi sebesar 42,88 M. sedangkan belanja pegawai mencapai 37 persen, belanja publik 63 persen. (TWN)