Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Hasil Pilkada ke MK, Beringin Maluku Pecah

Ilustrasi.
INFO BARU--Adanya faksi yang hidup di tubuh Partai Golongan Karya (Golkar) mulai DPD I Provinsi Maluku hingga level DPC Kabupaten/kota, kini menuai masalah dan terjadi huru-hara antar sesama kader dan pengurus pada partai berlambang pohon beringin tersebut.

Keretakan terlihat pasca rekapitulasi hasil pemungutan suara pilkada Maluku putraran kedua di KPU Maluku penghujung 2013 kemarin, jagoan usuungan Partai Golkar yakni pasangan Cagub-Cawagub Said Assagaf-Zeth Sahuburua (SETIA), harus terbentur masalah kecurangan di lima kabupaten Kota di Maluku.

Pasalnya, pilkada Maluku 2013, Golkar selaku motor untuk memenangkan pasangan SETIA. Namun niat partai (kader/pengurus) partai berlambang beringin itu keburu dikandaskan atau diurungkan oleh pasangan cagub-cawagub Abdullah Vanath-Marthin Jonas Maspaitela (DAMAI), termasuk gugatan kuasa hukum Jacky-Adam dalam hal inio O.C Kaligis yang telah melanjutkan gugatan terhadap KPU Maluku di Mahkamah Konstitusi RI.

Bagi elit Golkar Maluku, memenangkan pasangan SETIA di pilkada Maluku 2013 adalah barometer agar Pemilu (Pileg/Pilpres) di Maluku khususnya, partai yang identik dengan warna kuning itu keluar selaku peraih suara terbanyak.

Lag-lagi, niat itu bakal kandas lantaran kisruh yang sedang merongrong Golkar Maluku di bawah Kepemimpinan Zeth Sahuburua itu, juga terlibat pecah kongsi sesama mulai level Provinsi hingga Kabupaten/Kota.

Bukan hanya masalah hasil pilkada Maluku yang mengambang atau kini berlanjut di MK-RI, tapi masalah lain yakni pilkada putaran pertama dan kedua, mesin Golkar dikabarkan tak secara totalitas berfungsi untuk bekerja memenangkan pasangan SETIA.

Pasalnya, sebagian kader maupun pengurus partai Golkar di Maluku pra pilkada jauh-jauh hari secara diam-diam telah menyeberang ke pasangan Cagub-Cawagub Maluku lain yang ikut berkompetisi di pilkada Maluku 2013 lalu.

Samplenya, kala pilkada Maluku putaran pertama yang digelar 9 Juni 2013 misalnya di Kota Ambon termasuk di Tenggara Raya , Golkar dikalahkan oleh rival atau saingan politik abadinya yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang mengusung Herman koedoeboen-Daud Sangadji (MANDAT) sebagai pasangan Cagub-Cawagub Maluku.

Berikutnya, di pilkada Maluku putaran kedua Sabtu 14 desember 2013 lalu, mesin Golkar juga tidak berjalan maksimal atau kader Golkar di Maluku tidak secara totalitas bekerja untuk memenangkan pasangan SETIA.

Bukan hanya itu, huru-hara di tubuh partai Golkar Maluku sudah terlihat pra pencalegan, lantaran sebagain  kader beringin yang notabenenya loyal tapi saat rekruitmen caleg untuk Pileg 2014 untuk tingkat Provinsi maupun kabupaten/kota hingga DPR-RI, para kader loyalis golkar Maluku itu dilengserkan tanpa alasan jelas, hanya karena unsur suka tidak suka lantaran sudah ada faksi-faksi di internal partai rezim Orde Baru tersebut.

Sehingga sejumlah masalah krusial yang kini menerpa partai yang identik dengan warna kuning itu, khususnya di Maluku bakal mengalami degradasi kaitannya dalam mendulang suara di Pemilu 9 April 2014 termasuk Pilpres.

Akibat pecah kongsi lantaran banyak faksi di tubuh Beringin Maluku kekinian, hal itu dijadikan ruang sekaligus dimanfaatkan oleh sebelas partai lain atau rival politik si kuning, untuk meraih simpati masyarakat di Maluku jelang pileg termasuk pilpres 2014 tak lain melengserkan partai Golkar di pesta politik lima tahunan tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Koran ini, sejak pilkada Maluku dihelat hingga rekapitulasi di KPU sesama pengurus maupun kader di tubuh Beringin Maluku hingga level kabupaten/kota kini saling mengintip bahkan tak pelak menyalahkan satu sama lain, lantaran hasil pilkada tidak memuaskan bagi Golkar.

Pasalnya, hasil pilkada Maluku putaran pertama hingga putaran kedua Golkar sendiri tidak solid yang mana sebagian kader lainnya meneyeberang ke pasangan cagub-cawagub lain yang bukan diusung partai Golkar.

Pertemuan antar kubu beberapa kali di Kota Ambon misalnya, menjadi ajang baku intip sesama pengurus DPD I Golkar Provinsi Maluku hingga ke level DPC Kabupaten/Kota para kader maupun pengurus ikut-ikutan saling menyalahkan satu sama lain dengan kenyataan hasil pilkada Maluku yang mana di luar target Beringin sebelumnya.

Sehingga dari rentetan masalah yang kini menerpa partai Golkar di Maluku tersebut diatas, otomatis menjadiu maslaah krusial dan bahkan menjadi Bom waktu saat Pemilu legfislatif maupun Pilpres 2014.(MAS)

Posting Komentar untuk "Hasil Pilkada ke MK, Beringin Maluku Pecah "