Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Masyarakat Harus Lestarikan Budaya Ambon

AMBON, INFO BARU--Walikota Ambon Richard Louhenapessy di sela-sela pelantikan Saniri Lengkap Negeri Passo Selasa (7/1) kemarin mengatakan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin maju maka Negeri Passo merupakan alternatif untuk pengembangan ekonomi ke depan.

Menurut Walikota, adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat di Kota Ambon maka Pemerintah Kota Ambon akan menjadikan Negeri Passo sebagai kota kedua pusat pengembangan ekonomi. “Passo ini akan menjadi kota kedua setelah Kota Ambon,” katanya.

Untuk menjadikan Passo sebagai pusat pengembangan ekonomi kedua, maka dibangun pusat perbelanjaan Ambon City Center (ACC), terminal transit dan lain-lain.

Kata dia, seiring dengan perkembangan ekonomi tersebut maka masyarakat dari berbagai daerah akan masuk ke Passo. Bahkan  Passo selaku negeri adat harus menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya di wilayah tersebut.

“Passo akan menjadi pusat pengembangan ekonomi kedua setelah kota ambon. Dengan demikian akan terjadi benturan kepentingan akibat dari pertumbuhan masyarakat yang cepat. Kalau tidak diantisipasi secara baik maka Passo akan kehilangan identitasnya sebagai negeri adat karena proses akulturasi budaya yang begitu kuat akibat dari perkembangan ekonomi,” katanya.

Indentitas masyarakat di Indonesia diwujudkan dalam tiga komponen yakni budaya bahasa dan makanan. “Kita mengenal orang Makassar dari bahasa dan makanannya, begitu juga orang Batak dan Jawa bisa kita kenal dari bahasanya. Bahasa-bahasa daerah yang ada di Maluku harus kita jaga dan lestarikan sebagai identitas kita supaya tidak hilang,” katanya.

Selain negeri Passo, Desa Wayame dan juga Poka umah Tiga juga akan dikembangkan menjadi centra ekonomi seiring dengan pembukaan jembatan Merah Putih.

“Oleh karena itu saya berharap, nilai-nilai kultur negeri adat harus jaga sehingga tidak terdistorsi,” harapnya. (RIN)

Posting Komentar untuk "Masyarakat Harus Lestarikan Budaya Ambon "