Hasil CPNS K2 Bursel Sarat Nepotisme

Ketua Gerakan Mahasiswa Pemerhati Rakyat (GEMPAR) Bursel, Kasim Souwakil kepada Info Baru, Jumat (28/2) kemarin mengatakan, hasil pengumuman CPNS Ketegori dua (K2) sangat tidak sesuai dengan ketentuan Kemen-PAN.
“Iya jadi hasil yang di umumkan pemerintah lewat internet itu sangat tidak sesuai dengan ketentuan Kemen-PAN. Bahkan hasil tersebut sangat mengecewakan masyarakat di kabupaten setempat,” ujarnya.
Dia mengatakan, semestinya pemberlakuan pengangkatan pegawai honorer (K2) harus diperuntuhkan bagi orang-orang yang telah mengabdikan dirinya, sejak tahun 2000 hingga sekarang.
“Ada pegawai honorer yang baru bekerja di tahun 2010-2011 tapi namanya diloloskan sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Ironisnya lagi, ada sebagian nama yang tidak perna mengabdikan diri sebagai pegawai honorer tapi diloloskan,” ungkapnya.
Temuan ini menggambarkan, jika pemerintah kabupaten (Pemkab) Bursel tidak profesional dalam menyeleksi CPNS K2. Dikatakan, dalam proses penyeleksian ini, Pemkab Bursel lebih memprioritaskan keluarga mereka (nepotisme).
Menyikapi masalah tersebut, pihaknya meminta Pemkab Bursel untuk melihat persoalan itu secara bijaksana. Ia juga mendesak, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), A.M Laitupa, Bupati Bursel, Tagop Soulissa, Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah (Sekda) untuk bertanggungjawab terhadap persoalan yang ada, pasalnya nama-nama yang diloloskan sebagai PNS itu, sangat bertentangan dengan ketentuan Kemen-PAN.
“Kami juga meminta DPRD Kabupaten Bursel, terutama anggota Komisi A, agar dapat menjalangkan tugas dan fungsinya sebagai perwakilan dari masyarakat. Kami minta DPRD Bursel bertindak tegas dalam mengawal dan mengontrol hasil pengumuman K2 itu, bukan hanya diam dan bengong,” cetusnya.
Kalau Pemkab Bursel diam dan terus apatis dengan persoalan ini, maka pihaknya akan mengkonsolidasikan persoalan ini dengan semua pihak untuk menggelar aksi secara besar-besaran. (MG-02)
Posting Komentar untuk "Hasil CPNS K2 Bursel Sarat Nepotisme"