Desak Polisi Usut Kasus Brankas IAIN Ambon

AMBON, INFO BARU--Kasus pembobolan dan pencurian brankas kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) pada 14 Februari 2014 hingga sekarang prosesnya masih terkatung di Mapolres Ambon.
Menyikapi masalah tersebut, Gafar Bahta yang juga alumni IAIN Ambon kepada Info Baru, Rabu, (27/8) di Ambon kemarin mendesak pihak Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease segera menuntaskan kasus tersebut.
Katanya, untuk mengungkap motif kasus tersebut pihak Polres Ambon jangan hanya memulainnya dari Satpam dan beberapa orang penting di bagian keuangan, namun semua pegawai pada bagian keuangan IAIAN Ambon harus diperiksa.
Pemeriksaan terhadap pegawai keuangan penting dilakukan penyidik Mapolres Ambon, dalilnya lantaran diduga ada konspirasi terselubung untuk menjatuhkan salah satu orang penting di kampus berjuluk hijau tersebut, dengan membawa kabur brankas.
“Semua piha yang ada di bagian keungan kampus IAIN Ambon harus dimintai keterangan mereka. Hal ini untuk menghindari tudingan atau kecurigaan di internal mereka (pihak IAIN Ambon-Red). Sehingga pelaku dan actor intelek bisa diungkap atau diketahui. Sehingga masyarakat juga tahu sampai dimana kinerja polisi dalam menangani kasus ini,” katanya.
Ia menduga hilangnya brankas kampus IAIN Ambon ada kong-kalikong di bagian keuangan Kampus IAIN Ambon.
“Bagaimana tidak, selain brangkas, dua unit laptop yang menyimpan data keuangan hilang. Padahal ada sejumlah laptop yang baru dibeli tidak dicuri. Jadi jika polisi ingin kasus ini terungkap, maka penyidik harus memanggil para pegawai di bagian keuangan IAIN Ambon untuk diperiksa. Apalagi ditambah dengan situasi pergantian bendahara saat itu,” bebernya.
Menyangkut kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKP Agung Tribawanto menajwab Koran ini kemarin mengatakan, pihaknya akan tetap memproses lanjut kasus dimaksud.
“Kita tetap melanjutkan kasus pencurian brangkas IAIN Ambon tersebut. Penyidik masih melihat waktu untuk pemeriksaan lanjutan," katanya.
Terkait desakan Gafar Bahta agar semua pegawai keuangan IAIN Ambon harus diperiksa, menurut Agung, apa yang disampaikan alumni IAIN itu akan dikembangkan. “Nanti kita lihat, karena kasus ini masih terus dikembangkan," katanya.
Sekedaqr diingat, pencurian brangkas milik kampus IAIN Ambon pada 14 Februari 2014 sekitar pukul 04.00 WIT. Selain dicuri, brankas juga dirusakkan termasuk kaca jendala dipecahkan. (SAT)