Hutan Lindung Gunung Nona Beralih Fungsi Jadi Pemukiman

AMBON, INFO BARU - Kepala Dinas Tata Kota Ambon Novel Masuku mengaku, kawasan hutan lindung Gunung Nona Kecamatan Nusaniwe telah beralih fungsi menjadi pemukiman.

“Kita sudah melakukan pengawasan, tapi masih ada masyarakat yang melakukan pembangunan rumah tanpa ijin,” kata Masuku kepada wartawan di Balai Kota Ambon, akhir pekan kemarin.

Menurut Masuku, pihaknya telah melakukan pengawasan bahkan, pembangunan tanda larangan membangun di kawasan Gunung Nona, tapi masih saja ada warga/masyarakat setempat yang seenaknya melakukan pembangunan liar atau tanpa ijin Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

"Kita juga sering melakukan pengawasan di Gunung Nona. Karena sebagian besar masyarakat sudah membangun rumah baik yang ada sertifikat, maupun dalam kawasan hutan lindung. Kita tetap berupaya untuk menghentikan akses warga/masyarakat disana, membangun rumah hingga masuk area hutan lindung di Gunung Nona,” katanya.

Pemkot kesulitan melarang warga/masyarakat di kawasan setempat lantaran lahan yang digunakan untuk membangun rumah memiliki sertifikat. "Masalahnya disini, karena ada masyarakat yang sudah memiliki hak milik. Mereka anggap mereka punya hak karena ada sertifikat dan hak membangun,” akuinya.

Selama ini, pihaknya hanya mengawasi agar pembangunan rumah yang dilakukan masyarakat tidak sampai masuk ke lokasi yang membahayakan, sehingga rawan terjadi bencana alam yang kemudian merugikan masyarakat.

"Kita sudah melarang warga yang membangun rumah di kawasan rawan bencana. Nanti kalau ada bencana disitu Pemkot yang disalahkan. padahal sudah ada larangan membangun,” tandasnya.

Menyinggung pembongkaran rumah yang dibangun tanpa ijin, Masuku meminta, masyarakat membangun rumah sesuai faedah dan merujuk kepada aturan dengan menggunakan proses ijin untuk bangunan yang sudah dibangun.

"Kita tidak bisa mengambil langkah untuk membongkar. karena harus melalui prosedur. Kwenangan kita sebatas larangan saja. dan bertindak sampai hukum itu tidak ada. sehingga tidak ada efek jera dari masyarakat,” pungkasnya. (*)