Omong Kosong SETIA 1 Putaran
Polisi Harus Tangkap Jantje Wenno
AMBON – Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menilai, klaim pasangan Said Assagaff dan Zeth Sahuburua (SETIA) memenangkan Pilkada Maluku hanya dalam satu putaran berpotensi menciptakan instabilitas.
“Itu adalah klaim gelap penuh manipulasi. Pasangan SETIA harus tahu bahwa Maluku sangat rentan dan oleh karena itu tidak perlu melakukan sesuatu yang akan mencederai demokrasi,” tegas Harnita Ketua Korp PMII Putri (KOPRI) PKC Maluku, yang dihubungi Info Baru melalui nomor ponselnya tadi malam.
Menurutnya, klaim dimaksud akan memaksa oknum atau kelompok tertentu yang berada di belakang pasangan SETIA untuk menghalalkan segala cara guna menggiring persepsi publik menerima hasil Pilkada yang buram.
Padahal, kata Harnita, rakyat Maluku mestinya disuguhi praktek politik yang santun dan bermartabat, tidak keluar dari aturan main yang sudah digariskan. Kaim seperti ini bukan tidak mungkin akan menyeret perilaku negatif dari para pendukung atau tim hore yang merasa di atas angin yang kemudian bertindak ceroboh dan merugikan pasangan SETIA itu sendiri.
Dikatakan, klaim satu putaran yang dikembangkan, sadar atau tidak sadar memakan korban di internal SETIA sendiri. Bahkan tindakan sangat memalukan telah dilakukan oleh ketua tim sukses SETIA, Jantje Wenno yang menyebarkan pesan provokatif melalui nomor ponselnya yang penuh dengan unsur-unsur SARA.
“Saya kira polisi harus segera menangkap Jantje Wenno karena yang bersangkutan seperti yang diberitakan oleh media massa telah melakukan provokasi,” tegasnya.
Oleh karena itu, meski sudah dilaporkan secara resmi oleh salah satu pasangan kandidat Cagub dan Cawagub yang merasa dirugikan, sebaiknya aparat kepolisian segera menangkap Jantje Wenno.
“Kondisi Maluku yang sedang menata kembali kehidupan antar orang basudara agar tetap dijaga. Jangan sampai hanya karena nafsu politik kekuasaan lalu merusak seluruh upaya yang sudah dilakukan bagi pemulihan Maluku baru,” tegas Harnita.
Menjawab Info Baru mengenai rancangan atau pola yang dikembangkan oleh lembaga survey abal-abal, Harnita mengatakan, rakyat Maluku sudah sangat cerdas bahkan sudah tahu lembaga survey mana yang lebih kredibel dan bisa dipercaya.
“Nah kalau lembaga survey kagetan yang tidak memiliki reputasi hebat semisal lembaga survey LSI, KCI atau Indo Barometer dalam klaim satu putaran, tentu patut dipertanyakan,” ujarnya. (ALY)
“Itu adalah klaim gelap penuh manipulasi. Pasangan SETIA harus tahu bahwa Maluku sangat rentan dan oleh karena itu tidak perlu melakukan sesuatu yang akan mencederai demokrasi,” tegas Harnita Ketua Korp PMII Putri (KOPRI) PKC Maluku, yang dihubungi Info Baru melalui nomor ponselnya tadi malam.
Menurutnya, klaim dimaksud akan memaksa oknum atau kelompok tertentu yang berada di belakang pasangan SETIA untuk menghalalkan segala cara guna menggiring persepsi publik menerima hasil Pilkada yang buram.
Padahal, kata Harnita, rakyat Maluku mestinya disuguhi praktek politik yang santun dan bermartabat, tidak keluar dari aturan main yang sudah digariskan. Kaim seperti ini bukan tidak mungkin akan menyeret perilaku negatif dari para pendukung atau tim hore yang merasa di atas angin yang kemudian bertindak ceroboh dan merugikan pasangan SETIA itu sendiri.
Dikatakan, klaim satu putaran yang dikembangkan, sadar atau tidak sadar memakan korban di internal SETIA sendiri. Bahkan tindakan sangat memalukan telah dilakukan oleh ketua tim sukses SETIA, Jantje Wenno yang menyebarkan pesan provokatif melalui nomor ponselnya yang penuh dengan unsur-unsur SARA.
“Saya kira polisi harus segera menangkap Jantje Wenno karena yang bersangkutan seperti yang diberitakan oleh media massa telah melakukan provokasi,” tegasnya.
Masih menurut Harnita, jika sudah merasa di atas angin berdasarkan hasil survey meski dari lembaga survey abal-abal sekalipun, maka pembentukan opini yang over dosis bisa berakibat vatal seperti yang diperlihatkan oleh seorang Jantje Wenno.
Oleh karena itu, meski sudah dilaporkan secara resmi oleh salah satu pasangan kandidat Cagub dan Cawagub yang merasa dirugikan, sebaiknya aparat kepolisian segera menangkap Jantje Wenno.
“Kondisi Maluku yang sedang menata kembali kehidupan antar orang basudara agar tetap dijaga. Jangan sampai hanya karena nafsu politik kekuasaan lalu merusak seluruh upaya yang sudah dilakukan bagi pemulihan Maluku baru,” tegas Harnita.
Menjawab Info Baru mengenai rancangan atau pola yang dikembangkan oleh lembaga survey abal-abal, Harnita mengatakan, rakyat Maluku sudah sangat cerdas bahkan sudah tahu lembaga survey mana yang lebih kredibel dan bisa dipercaya.
“Nah kalau lembaga survey kagetan yang tidak memiliki reputasi hebat semisal lembaga survey LSI, KCI atau Indo Barometer dalam klaim satu putaran, tentu patut dipertanyakan,” ujarnya. (ALY)
Posting Komentar untuk "Omong Kosong SETIA 1 Putaran "