Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ribuan Supir Angkot di Ambon Aksi Mogok

AMBON, INFO BARU - Ribuan Supir Angkutan Kota (Angkot) Senin (24/6) kemarin, melakukan aksi mogok besar-besaran. Aksi mogok itu dilakukan para supir lantaran, kebijakan Pemerintah Pusat menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Aksi mogok tersebut juga sebagai bentuk protes para supir terhadap Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon, yang belum menyesuaikan tarif Angkot menyusul telah dinaikkan harga BBM secara nasional.

Pantau Koran ini dlpangan kemarin menyebutkan, aksi mogok yang dilakukan para supir angkot di Ambon kemarin disejumlah titik keramaian yakni dari kawasan Lampu Lima Kelurahan Tantui, Terminal Mardika, Gong Perdamaian sampai kawasan Batu Gantong Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.

Para supir yang melakukan aksi mogok itu memaksa angkot lain untuk menurunkan penumpang dan melakukan aksi mogok secara bersamaan. Akibatnya, masyarakat yang menggunakan jasa angkutan umum harus menunggu Ojek bahkan ada yang harus jalan kaki menuju tujuan masing-masing. 

Dibeberapa titik seperti Lampu Lima, tampak Angkot jalur Passo, Laha, Hative Besar hanya bisa parkir saja. 

Hal yang sama juga dilakukan para supir angkot rute Kebun Cengkeh, Galunggung dan IAIN,  terlihat parkir di sepanjang kawasan ruas jalan Jenderal Sudirman Ambon. 

Sedangkan jalur Nusaniwe, Angkot Kudamati, Air Salobar, Amahusu, Latuhalat dan sekitarnya mogok di kawasan Batu Gantong.

“Kita akan mogok sampai pemerintah menaikan tarif sesuai dengan kenaikan harga BBM,” kata salah satu supir jurusan IAIN.

Sementara itu, di Balai Kota Ambon, puluhan supir Angkot juga memprotes penyesuaian tarif angkot yang dikeluarkan Pemerintah Kota Ambon.

Menurut mereka, penetapan tarif yang dikeluarkan Pemkot Ambon tidak sesuai dengan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pempus.

“BBM naik 40 persen, sementara tarif angkot hanya 25-30 persen. Kita akan rugi,” teriak salah salah satu supir Lin I.

Menurut para supir, tarif angkot yang ditetapkan untuk jurusan Lin I Rp 2500, dan pelajar Rp 1300, justru penetapan tersebut akan berdampak buruk terhadap penghasilan mereka dalam menghidupi keluarga.

“Kami minta Pemkot untuk menaikan tarif angkot menjadi Rp 3000 untuk penumpang umum, sedangkan pelajar/mahasiswa Rp 2000,” tekan para supir, di di Balai Kota Ambon kemarin.

Menanggapi aspirasi yang disampaikan para supir angkot ini, Sekot Ambon, A.G Latuheru berdalih, penetapan kenaikan tarif telah disesuaikan dengan suku cadang, jarak tempuh, kondisi jalur, dan kondisi ekonomi masyarakat.

Kenaikan tersebut juga katanya, telah diperhitungkan sesuai dengan kenaikan harga BBM yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat.
“Walaupun kita baru dapat signal dari Pempus, kalau penetapan kenaikan tarif angkot tidak lebih dari 20 persen tapi kita lawan. yang kita tetapkan itu berkisar di angka 25 sampai 30 persen. Hal ini kita lakukan agar para supir dan pengguna jasa sama-sama tidak dirugikan,” katanya.

Sementara itu, Imbas dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat terasa di masyarakat, khususnya bagi para sopir angkot di kota Ambon. Pasalnya pasca kenaikan BBM hingga kini belum dibarengi dengan regulasi terkait kenaikan tariff angkot di Kota Ambon.

Akibatnya, para sopir angkot di kota ini melakukan aksi mogok dengan tidak memuat penumpang sesuai trayek masing-masing. Disatu sisi mereka merasa dirugikan karena hingga kini belum ada regulasi terkait penetapan tarif angkot, tapi disisi lain, sewaktu dilakukan pengisian bensin di SPBU justru tarif baru harga BBM jenis premium Rp. 6.500 per liter diberlakukan bagi mereka.

Hal inilah yang memicu dilakukannya mogok masal oleh sebagian besar sopir angkot di kota ini, dengan tidak mengangkut penumpang, karena bagi mereka seharusnya pemerintah bertindak cepat mengeluarkan regulasi kenaikan tariff angkutan umum, agar tidak merugikan operasional mereka settiap saat.

Bukan itu saja, mogok operasional sopir angkot ini malah berujung pada terjadinya kericuhan di kawasan perempatan Jl. Yan Paays dan Said Perintah atau tepatnya di depan Bank Mega dimana para sopir angkot ini tidak segan-segan menegur teman-teman mereka yang tidak mendukung aksi mereka, dengan cara menyuruh menurunkan penumpang dari mobil angkot dan membiarkan mobil berjalan kosong tanpa penumpang.

Aksi para sopir angkot ini, sempat menjadi tontonan menarik dari warga di kota ini yang sedang melintasi kawasan tersebut, bahkan ketika para penumpang yang dipaksa turun dari mobil angkot yang sementara mengangkut mereka, sempat beradu mulut dengan para sopir angkot yang sedang mogok operasional ini.

Asyik menjalankan aksinya, para sopir angkot ini tidak menyadari kedatangan satu unit SSK pengendalian massa (Dalmas) Polda Maluku yang dikerahkan menuju TKP untuk mengamankan dan membubarkan aksi para sopir angkot ini.

Kedatangan unit Dalmas Polda Maluku ini, kendatipun sempat terjadi perlawanan dan adu mulut antara para sopir angkot dengan anggota Dalmas, namun akhirnya aksi ini berhasil dibubarkan, bahkan beberapa orang sopir angkot sempat ditahan anggota Dalmas dan dibawa ke Polda Maluku.

Menurut pengakuan salah satu anggota Dalmas kepada Info Baru di lokasi tersebut kemarin (24/6) unit Dalmas telah melakukan penyisiran pada beberapa lokasi guna membubarkan aksi tersebut.

‘’Kami telah melakukan penyisiran dan membubarkan aksi sopir angkot yang seenaknya menurunkan penumpang dari atas mobil angkot,’’ timpalnya.

Sementara itu, beberapa warga yang sempat melihat insiden ini, justru menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut, karena menurut mereka ini kesalahan dari pemerintah yang menaikkan BBM tanpa dibarengi kebijakan kenaikan tariff angkot.

Untuk itu, warga yang meminta namanya tidak dipublikasikan ini menyarankan agar pemerintah Kota Ambon secepatnya mengeluarkan regulasi terkait penetapan tarif angkot di kota ini, agar tidak merugikan masyarakat. (*)

Posting Komentar untuk "Ribuan Supir Angkot di Ambon Aksi Mogok"