Kota Ambon Berduka
AMBON, INFO BARU - Walikota Ambon, Richard Louhenapessy meninjau sejumlah titik lokasi bencana banjir dan longsor paska hujan deras yang mengguyur di Kota Ambon, pad 29-30 Juli 2013. Tinjauan dilakukan guna melihat langsung rumah yang terendam banjir dan longsor serta mendengar aspirasi masyarakat yang terkena bencana.
Berdasarkan data sementara yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, sedikitnya 8 orang meninggal dunia masing-masing 2 warga Ahuru, 1 warga Galunggung, 2 warga Batu Gajah, 2 warga Batu Meja dan 1 warga Eri.
Sementara 7 orang dikabarkan hilang. Korban yang mengalami luka-luka 10 orang sementara dirawat pada rumah-rumah sakit yang tersebar di Kota Ambon. Rumah yang tergenang akibat banjir 878 KK dengan jumlah jiwa yang mengungsi disejumlah sekolah dan rumah keluarga sekitar 7.000 orang.
Sedangkan rumah rusak berat 50 unit, rusak sedang 30 unit, 8 infratruktur rusak masing-masing 3 jembatan amblas, talud amblas 200 meter dan jalan amblas 30 Meter yang tersebar di semua kecamatan di Kota Ambon.
Usai meninjau lokasi bencana, Walikota bersama Wakil Wali Kota, Sam Latuconsina, Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, A.G Latuheru serta pimpinan SKPD melakukan rapat evaluasi guna mengambil langkah selanjutnya.
Dalam rapat evaluasi tersebut, Louhenapessy memerintahkan SKPD untuk membentuk tim kecil yang diketuai Sekot Ambon mengatasi masalah pengungsi serta korban meninggal akibat bencana alam tersebut.
“Dinsos berikan perhatian berupa bantuan tanggap darurat dengan memberikan makanan siap saji, dan buka dapur umum serta inventarisir koban yang meninggal agar Pemkot bantu memberikan biaya pemakaman,” katanya.
Walikota juga meminta Dinas Kesehatan untuk membuka posko kesehatan agar korban yang mengalami luka-luka dapat dirawat dengan baik. “Biaya pengobatan ditangani oleh pemerintah kota sehingga masyarakat yang terkena bencana tidak terbebani lagi,” ujar Wali Kota.
Sedangkan untuk infrastruktur yang rusak ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon. “Kurang lebih ada 8 titik jalan dan jembatan yang rusak di Kecamatan Nusaniwe, ini harus diperhatikan karena untuk menuju Desa Eri masyarakat harus menggunakan speedboat akibat dri terputusnya jembatan pada lokasi tersebut,” tandas Walikota. (*)
Berdasarkan data sementara yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, sedikitnya 8 orang meninggal dunia masing-masing 2 warga Ahuru, 1 warga Galunggung, 2 warga Batu Gajah, 2 warga Batu Meja dan 1 warga Eri.
Sementara 7 orang dikabarkan hilang. Korban yang mengalami luka-luka 10 orang sementara dirawat pada rumah-rumah sakit yang tersebar di Kota Ambon. Rumah yang tergenang akibat banjir 878 KK dengan jumlah jiwa yang mengungsi disejumlah sekolah dan rumah keluarga sekitar 7.000 orang.
Sedangkan rumah rusak berat 50 unit, rusak sedang 30 unit, 8 infratruktur rusak masing-masing 3 jembatan amblas, talud amblas 200 meter dan jalan amblas 30 Meter yang tersebar di semua kecamatan di Kota Ambon.
Usai meninjau lokasi bencana, Walikota bersama Wakil Wali Kota, Sam Latuconsina, Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, A.G Latuheru serta pimpinan SKPD melakukan rapat evaluasi guna mengambil langkah selanjutnya.
Dalam rapat evaluasi tersebut, Louhenapessy memerintahkan SKPD untuk membentuk tim kecil yang diketuai Sekot Ambon mengatasi masalah pengungsi serta korban meninggal akibat bencana alam tersebut.
“Dinsos berikan perhatian berupa bantuan tanggap darurat dengan memberikan makanan siap saji, dan buka dapur umum serta inventarisir koban yang meninggal agar Pemkot bantu memberikan biaya pemakaman,” katanya.
Walikota juga meminta Dinas Kesehatan untuk membuka posko kesehatan agar korban yang mengalami luka-luka dapat dirawat dengan baik. “Biaya pengobatan ditangani oleh pemerintah kota sehingga masyarakat yang terkena bencana tidak terbebani lagi,” ujar Wali Kota.
Sedangkan untuk infrastruktur yang rusak ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon. “Kurang lebih ada 8 titik jalan dan jembatan yang rusak di Kecamatan Nusaniwe, ini harus diperhatikan karena untuk menuju Desa Eri masyarakat harus menggunakan speedboat akibat dri terputusnya jembatan pada lokasi tersebut,” tandas Walikota. (*)
Posting Komentar untuk "Kota Ambon Berduka"