Minim Peserta, Walikota Ancam Tak Bangun Tiga Desa
Ancaman ini diolontarkan Walikota Ambon Jumat (4/10) kemarin kepada tiga Raja yakni, Raja Leahari, Raja Rotung dan Raja Ema.
“Kalau raja tidak mau berpartispasi, saya juga tidak mau berpartisipasi dengan mereka dalam menunjang kegiatan pemerintahan dan pembangunan,” ancam Walikota, kala membuka lomba Pesparawi tingkat Kecamatan Letisel di Baileo Negeri Hutumury, Jumat (4/10).
Walikota menegaskan, desa/negeri yang tidak mengikutsertakan jemaat dalam lomba PESPARAWI mengindikasikan negeri tersebut belum berkembang.
Sehingga lanjutnya, jika ada Jemaat tidak berpartipasi, dimaknainya sebagai indicator Negeri/Desa bersangkutan beserta jemaatnya yang masuk dalam kategori belum berkembang.
Menurutnya, PESPARAWI merupakan tingkat kecamatan merupakan sebuah pesta dalam konotasi etimologis yakni kegiatan yang membuat orang gembira, bahagia, dan nikmati suasana itu.
"Kalau kita pahami betul, kenapa event-event itu dilakukan dari tingkat kecamatan, karena ada dimensi edukatif, lewat proses lomba di tingkat kecamatan,” tandasnya.
Walikota berharap, paduan suara jemaat yang ada secara teredukasi dilatih untuk memiliki sebuah performens laksana paduan suara yang memenuhi persyaratan hingga kemudian menjadi peserta lomba yang baik.
Walikota berasumsi, Ambon memiliki banyak ahli di bidang seni, baik lulusan dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga jika tidak ada sarana pengembangan bakat, hal itu akan mubazir.
Kata Walikota, PESPARAWI dapat menjadi sebuah proses konsolidasi masyarakat tumbuh dan berkembang satu dengan yang lain, sehingga komunikasi social antara satu jemaat dan jemaat lain bisa hidup bukan untuk mencari pemenang.
"Lomba ini bukan sekedar untuk mendapat juara dan piala, tetapi yang paling utama lomba ini untuk sebuah ungkapan pujian bagi Tuhan karena, talenta yang kita miliki supaya, menjadi juara,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua lembaga PESPARAWI Kota Ambon, Pdt Wem Homi mengakui, Kota Ambon telah melakukan PESPARAWAI tingkat kecamatan sejak tahun 1992 namun, terjadi kevakuman pada tahun 1995 dan baru dilaksanakan lagi tahun 2013.
“Makna dari event ini, yaitu bernyanyi. Bernyanyi adalah alat kesaksian dan bagian dari internal pemmberitaan firman, nilai strategis karena, tahun 2014 kota ambon akan menjadi tuan rumah dua event besar, yaitu PESPARAWI tingkat provinsi dan tahun 2015 PESPARAWI tingkat nasional, karena komitmen Walikota Ambon untuk mewujudkan Ambon sebagai kota music dan gudang penyanyi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia PESPARAWI Kecamatan Letisel, Richard Luhukay mengungkapkan, lomba PESPARAWI tingkat kecamatan Letisel hanya diikuti 16 peserta dengan 10 kategori.
Masing-masing, 2 paduan suara dewasa campuran, 3 paduan suara perempuan, 3 paduan suara remaja, 1 paduan suara anak, 4 solo remaja putra, 1 solo anak umur 9-12 tahun putra, 1 solo anak usia 7-8 tahun. (RIN)
Posting Komentar untuk "Minim Peserta, Walikota Ancam Tak Bangun Tiga Desa"