Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pemkab Diminta Turut Perhatikan Keberadaan TPQ di SBB

Khatmil Quran
Khatamil Qur'an di TPQ Al-Ukhuwa, Desa Latu, Kecamatan Amalatu Kabupaten SBB, minggu ( 13/3). TPQ Al-Ukhuwa ini, diakui sejumlah kalangan merupakan TPQ paling subur diseantero SBB dalam memproduksi para peserta MTQ, baik di tingkat kecamatan, Kabupaten maupun Tingkat Provinsi Maluku. Tak sedikit prestasi sudah ditorehkan dari para peserta MTQ yang nyantri di TPQ Al-Ukhuwa ini. Foto Rusly Sosal.
PIRU, INFO BARU--Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), diminta turut terlibat dalam memperhatikan keberadaan ratusan bahkan ribuan Taman Pengajian Qur’an (TPQ) yang tersebar disejumlah desa muslim di Bumi Saka Mese Nusa. 

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kairatu, Rahman Selly dalam sela sela acara Khatamul Qur’an TPQ Al-Ukhuwah, Desa latu, Kecamatan Amalatu, Minggu (13/3).
Menurutnya, Pemkab harus memperhatikannya, olehkarena TPQ itu sendiri, merupakan agen dari pembinaan moral generasi penerus. 

“Pemda harus wajib perhatikan hal itu. Karena lewat TPQ itulah, pendidikan moral bagi anak maupun masyarakat khususnya yang muslim bisa terbentuk. Hal itu saja merupakan tanggung jawab Kemenag, tapi juga tanggung jawab pemerintah daerah  dibidang mental social keagamaan. Olehnya, sudah sewajarnya Pemkab memperhatikan hal itu,” ujar Selly.  

Dikatakan, TPQ selama ini hampir sebahagian besarnya dikelola oleh Kementrian agama (Kemenag). Cuman kementian agama, memiliki anggaran terbatas untuk memenuhi semua kebutuhan guna mengembangkan TPQ TPQ dimaksud.

“Jadi kalau terbatasnya anggaran seperti itu, kemudian jumlah TPQ di SBB sendiri bisa mencpai ribuan maka, pihak kemenag tidak mampu menjawab permasalahan mereka. Tapi kalau bisa ditopang oleh pemerintah daerah melalui APBD, mengingat TPQ ini berada diwilayah SBB, maka kami yakin semua keluhan yang ada pasti terpenuhi, walaupun itu nilainya kecil,” pungkasnya.

Menurutnya, TPQ memiliki peran yang sangat besar dalam mengajarkan  pengetahuan memahami kandungan isi Al-Qur’an serta mendidik akhlak masyarakat lebih khusus umat islam. Tanpa TPQ proses belajar-mengajar pendidikan agama disekolah maupun di perguruan tinggi tidak dapat berjalan. Karena dasar dasar pengetahuan agama, sejujurnya ada di TPQ. 

Selain itu, TPQ juga merupakan sarana pendidikan untuk memproduksi para pembaca maupun penghafal Al’quran (qori-qoriah) terbaik yang tampil disetiap ajang Musabaqak Tilawatil Qu’ran (MTQ), sebagaimana MTQ tingkat Provinsi Maluku yang pernah digelar di SBB.  

Untuk itu, lanjut dia,  jika Pemkab menginginkan masyarakatnya memiliki moral yang baik serta perwakilannya dapat meraih prestasi diajang bergensi MTQ tersebut, maka Pemkab SBB wajib melihat persoalan yang dihadapi TPQ TPQ saat ini. 

Tujuannya agar dari hasil dari pembinaan mental masyarakat serta pembinaan para calon peserta MTQ di SBB melalui TPQ itu, benar benar maksimal.

“Nah untuk mewujudkan semua itu, minimal Pemkab melalui DPRD harus menganggarkannya dalam APBD setiap tahunnya. Tidak perlu banyak-banyak, yang penting. Sehingga, kita tidak lagi kewalahan dalam mencari bibit unggulan untuk mewakili kabupaten ini ketika ada even MTQ,” ujarnya.  

Lebih jauh dikatakn, melalui perubahan regulasi, jika dulunya TPQ berada dibawah Bidang bimbingan masyarakat Islam, sekarang sudah beralih ke seksi pendidikan agama islam (Pendais) dilingkup Kemenag. 

Atas perubahan itulah, kata dia, kedepan ada harapan besar, TPQ bisa dikembangkan lebih maju lagi. Pengembangannya itu, melalui bantuan dari Kemenag. 

“Saat ini semua KUA ditingkat kecamatan sedang melakukan pendataan terhadap TPQ TPQ yang ada di SBB melalui pengisian formolir. hal itu bertujuan untuk pengembangan TPQ. Melalui pendataan itu, masing masing TPQ yang dinyatakan memenuhi syarat, akan diberikan bantuan serta mendapat perhatian serius dari pihak Kemenag. Salah satu syarat yang harus dipenuhi, yakni pengasuhnya harus berpendidikan terakhir minimal SMA atau MA,” ungkapnya.

Sedikit informasi mengenai TPQ Al-Ukhuwah. Dibawah pengasuh nyonya Mahani Buqhari dan putranya Amir Riring, bertempat di Desa latu, ada sebanyak 130 santri yang belajar pengetahuan  di TPQ itu.

TPQ Al-Ukhuwa ini, diakui semua kalangan, merupakan TPQ yang paling subur diseantero kabupaten SBB, dalam memproduksi para peserta MTQ, baik ditingkat Kecamatan, Kabupaten/kota maupun tingkat Provinsi Maluku. 

Dari satu even ke even yang lain, tak sedikit pula prestasi yang sudah ditorehkan  para para santri yang belajar di TPQ Al-Ukhuwua tersebut. Namun yang mengharukan, sejauh ini belum ada perhatian dari Pemkab SBB untuk mengembangkan TPQ tersebut secara baik. Begitupun dengan keberadaan TPQ di Desa desa Muslim lainnya yang ada di SBB. (IB-94)

Posting Komentar untuk "Pemkab Diminta Turut Perhatikan Keberadaan TPQ di SBB"