Maluku Kembangkan Bisnis Ritel
AMBON, INFO BARU - Koperasi di Indonesia dan Provinsi Maluku khususnya diharapkan kembali mengembangkan bisnis ritel seperti yang pernah dilakukan 10 tahun silam, dimana dalam situasi saat ini, koperasi memerlukan arsitektur baru dalam berkonsolidasi untuk merambah di sektor bisnis ritel.
"Koperasi bisa mengembangkan toko-toko ritel dan pusat perkulakan," demikian sambutan Mentri Koperasi dan usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dibacakan Gubernur Maluku, Karel Alberth Ralahalu dalam perayaan HUT Koperasi ke-66 yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Ambon kemarin.
Dalam menjalankan bisnis tersebut, lanjut Ralahalu, kendala yang dihadapi koperasi saat ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang minim.
Dengan begitu, lanjutnya lagi, koperasi belum memperoleh alokasi ekonomi yakni tegaknya sistem ekonomi nasional sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 adalah prasyarat tumbuh-kembangnya gerakan koperasi Indonesia dan tata kelola koperasi seperti yang tercantum dalam TAP MPR No. 16/1998.
Gubernur dalam kesempatan itu juga mengungkapkan jumlah koperasi dari tahun ke tahun di Maluku terus meningkat.
Dari tahun 2008 berjumlah 2.260 koperasi, hingga Mei 2013 telah berkembang menjadi 3.014 koperasi yang tersebar di 11 kabupaten/kota, dengan jumlah anggota 57.051 orang. Sementara untuk jumlah modal sendiri (asset) yang dimiliki koperasi yang ada yakni sebesar Rp162 Milyar lebih.
"Dalam rangka pemberdayaan sektor riil, koperasi dan UMKM di Maluku dengan memanfaatkan fasilitasi KUR telah disalurkan dana KUR sebanyak Rp644 M lebih kepada 39.470 debitur yang terdiri dari koperasi UMKM," rinci Ralahalu. (*)
Posting Komentar untuk "Maluku Kembangkan Bisnis Ritel"