Atasi Pencemaran Teluk Ambon, Pemkot - Faperik Unpatti Gelar Seminar Ilmiah
AMBON, INFO BARU - Guna menyelamatkan dan mengelola Teluk Ambon secara terpadu, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperik) Universitas Pattimura (Unpatti) menggelar seminar ilmiah. Kegiatan digelar di lantai II Balai Kota Ambon, Senin (9/9) dengan tema Manggurebe Kalesang Ambon dan sub tema sinergitas hasil-hasil penelitian menuju pengelolaan Teluk Ambon yang bersih dilaksanakan dalam rangka merayakan HUT Kota Ambon ke-438 dan dies natalis Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Unpatti ke-31.
Wakil Walikota Ambon, Sam Latuconsina saat membuka kegiatan tersebut menandaskan, seminar ilmiah manggurebe kalesang Ambon bertujuan untuk menyelamatkan Teluk Ambon yang indah sangat penting dan strategis dalam rangka mencari berbagai masukan guna memperbaiki kebijakan pengelolaan teluk yang lebih baik serta membantu Pemkot dalam upaaya mewujudkan teluk Ambon yang bersih.
“Dengan semangat HUT Kota Ambon ke-438 dan Dies Natalis Fakultas Perikanan Unpatti ke-31, mari kita benahi Kota Ambon melalui semangat manggurebe kalesang Ambon dan menjadikan seminar ilmiah ini menuju pengelolaan teluk Ambon yang bersih, terpadu dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, keindahan Kota Ambon yang dulunya sangat dibanggakan, akhir-akhir ini cenderung tercemar akibat aktivitas masyarakat yang memberikan kontribusi terhadap pencemaran teluk Ambon. “Pencemaran dan sedimentasi yang tinggi pada perairan Teluk Ambon bukan saja dapat merusak ekosistem dan biota laut tetapi dapat membahayakan masyarakat Kota Ambon,” katanya.
Oleh karena itu dibutuhkan berbagai kajian dan penelitian agar dapat menghasilkan konsep pengelolaan teluk ambon yang lestari. Pemkot Ambon, kata Wawali sangat peduli dengan pencemaran teluk Ambon. Berbagai kebijakan untuk mengembalikan teluk Ambon yang indah telah dilaksanakan.
“Salah satunya adalah bersih teluk dan laut yang puncaknya dilaksanakan pada tanggal 3 September lalu dengan melibatkan sekitar 70 ribu orang dan memecahkan rekor MURI,” ungkapnya. Pada kesempatan itu, Latuconsina memberikan apresasi terhadap Faperik Unpatti karena menggelar seminar ilmiah Manggurebe Kalesang Ambon.
“Ini merupakan langkah strategis yang membantu Pemkot Ambon untuk menata teluk Ambon seperti sediakala. Sehingga sinergitas hasil-hasil penelitian menuju pengelolaan teluk Ambon yang bersih, terpadu dan berkelanjutan sangat penting dan strategis yang dapat memberikan konstribusi bagi Pemkot Ambon dalam merumuskan kebijakan-kebijakan untuk menata dan mengelola teluk menjadi teluk Ambon yang indah dan permai,” ucapnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan Unpatti, D. Sahetapy menandaskan, saat ini teluk Ambon yang indah itu telah mengalami perubahan yang sangat drastis sehingga harus diselamatkan. Dia mengatakan, Teluk Ambon dulu merupakan taman laut terindah di dunia dan kini telah hilang akibat berbagai kerusakan yang terjadi.
Selain itu, teluk Ambon sudah tidak lagi berfungsi sebagai ladang ikan umpan serta hilangnya luas hutan mangrove yang cukup besar. Perubahan drastis yang terjadi di teluk Ambon, lanjut Sahetapy adalah padang lumun sudah hampir hilang dari teluk Ambon, hilangnya luas areal trumbu karang cukup besar yang diikuti rusaknya terumbu karang, lahan sepadan pantai yang merupakan penyangga (buffer) tidak ada lagi serta berubahnya warna air laut menjadi coklat akibat sedimentasi yang sangat berat akibat erosi.
“Melihat kondisi yang ada, saatnyaa teluk Ambon diselamtakan. Seminar ilmiah Manggurebe Kalesang Ambon ini merupakan gagasan cerdas, sekaligus merupakan suatu perwujudan yang konkrit untuk menyelamatkan teluk Ambon guna mengembalikan fungsi-fungsi dan peran teluk yang besar itu,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam seminar ilmiah itu akan dihasilkan berbagai rekomendasi strategis untuk menyusun kebijakan pembangunan dan pengelolaan teluk Ambon berkelanjutan. (*)
Wakil Walikota Ambon, Sam Latuconsina saat membuka kegiatan tersebut menandaskan, seminar ilmiah manggurebe kalesang Ambon bertujuan untuk menyelamatkan Teluk Ambon yang indah sangat penting dan strategis dalam rangka mencari berbagai masukan guna memperbaiki kebijakan pengelolaan teluk yang lebih baik serta membantu Pemkot dalam upaaya mewujudkan teluk Ambon yang bersih.
“Dengan semangat HUT Kota Ambon ke-438 dan Dies Natalis Fakultas Perikanan Unpatti ke-31, mari kita benahi Kota Ambon melalui semangat manggurebe kalesang Ambon dan menjadikan seminar ilmiah ini menuju pengelolaan teluk Ambon yang bersih, terpadu dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, keindahan Kota Ambon yang dulunya sangat dibanggakan, akhir-akhir ini cenderung tercemar akibat aktivitas masyarakat yang memberikan kontribusi terhadap pencemaran teluk Ambon. “Pencemaran dan sedimentasi yang tinggi pada perairan Teluk Ambon bukan saja dapat merusak ekosistem dan biota laut tetapi dapat membahayakan masyarakat Kota Ambon,” katanya.
Oleh karena itu dibutuhkan berbagai kajian dan penelitian agar dapat menghasilkan konsep pengelolaan teluk ambon yang lestari. Pemkot Ambon, kata Wawali sangat peduli dengan pencemaran teluk Ambon. Berbagai kebijakan untuk mengembalikan teluk Ambon yang indah telah dilaksanakan.
“Salah satunya adalah bersih teluk dan laut yang puncaknya dilaksanakan pada tanggal 3 September lalu dengan melibatkan sekitar 70 ribu orang dan memecahkan rekor MURI,” ungkapnya. Pada kesempatan itu, Latuconsina memberikan apresasi terhadap Faperik Unpatti karena menggelar seminar ilmiah Manggurebe Kalesang Ambon.
“Ini merupakan langkah strategis yang membantu Pemkot Ambon untuk menata teluk Ambon seperti sediakala. Sehingga sinergitas hasil-hasil penelitian menuju pengelolaan teluk Ambon yang bersih, terpadu dan berkelanjutan sangat penting dan strategis yang dapat memberikan konstribusi bagi Pemkot Ambon dalam merumuskan kebijakan-kebijakan untuk menata dan mengelola teluk menjadi teluk Ambon yang indah dan permai,” ucapnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan Unpatti, D. Sahetapy menandaskan, saat ini teluk Ambon yang indah itu telah mengalami perubahan yang sangat drastis sehingga harus diselamatkan. Dia mengatakan, Teluk Ambon dulu merupakan taman laut terindah di dunia dan kini telah hilang akibat berbagai kerusakan yang terjadi.
Selain itu, teluk Ambon sudah tidak lagi berfungsi sebagai ladang ikan umpan serta hilangnya luas hutan mangrove yang cukup besar. Perubahan drastis yang terjadi di teluk Ambon, lanjut Sahetapy adalah padang lumun sudah hampir hilang dari teluk Ambon, hilangnya luas areal trumbu karang cukup besar yang diikuti rusaknya terumbu karang, lahan sepadan pantai yang merupakan penyangga (buffer) tidak ada lagi serta berubahnya warna air laut menjadi coklat akibat sedimentasi yang sangat berat akibat erosi.
“Melihat kondisi yang ada, saatnyaa teluk Ambon diselamtakan. Seminar ilmiah Manggurebe Kalesang Ambon ini merupakan gagasan cerdas, sekaligus merupakan suatu perwujudan yang konkrit untuk menyelamatkan teluk Ambon guna mengembalikan fungsi-fungsi dan peran teluk yang besar itu,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam seminar ilmiah itu akan dihasilkan berbagai rekomendasi strategis untuk menyusun kebijakan pembangunan dan pengelolaan teluk Ambon berkelanjutan. (*)
Posting Komentar untuk "Atasi Pencemaran Teluk Ambon, Pemkot - Faperik Unpatti Gelar Seminar Ilmiah"