Bisrik Latuconsina Miskin Konsep, KNPI Dijadikan Bamper Politik
AMBON, INFO BARU - Ridwan Sangadji Wakil Ketua DPD KNPI Kota Ambon Komite Nasional Pemuda Indonesia Maluku kini dibabak belur oleh pemimpinnya sendiri.
“KNPI sebagai lembaga pemuda kini tereksploitasi demi kepentingan yang dirasakan sendiri oleh mereka yang menganggap dirinya hebat dalam memimpin, KNPI kini masih tidur akibat pemimpin yang kurang objektif,” kata Sangadji kepada Info baru, Rabu kemarin di Ambon .
“Harusnya mereka mencari solusi dan format baru untuk menyatukan pemuda bukan bicara masalah kepentingan pribadi dan berbicara soal siapa mendapat apa,” sesal Sangadji.
KNPI Maluku, kata Sangadji, kini sedang berada di atas ranjang politik, menjadi buah simalakama akibat dominasi sikap pragmatisme sejak Bisrik dilantik menjadi Ketua KNPI versi Bali.
Mereka, kata Sangadji, sudah tidak lagi bicara soal menyelamatkan pemuda, tapi kecenderungan justru lebih mengarah pada lingkaran politik yang memaksakan KNPI di atas ranjang politik dan tak bisa berbicara.
Menurutnya, lembaga kepemudaan yang lahir dengan idealisme, namun berbalik haluan ke pola pikir yang salah akibat orang yang salah pimpin KNPI. Domain politik kini menjadi agenda utama dalam sebuah desain.
Oleh karena itu, dia tidak begitu heran ketika para elite memanjakan mereka sehingga mereka harus berteriak soal politik.
Bisrik Latuconsina yang biasa disapa Boy kini menjadi anak manja pejabat politik yang memiliki satu pintu kepentingan politik sehingga pemuda ditunggangi.
“Tak ada ide baginya untuk menyatukan pemuda, justru perseteruan pemuda dibiarkan. Gerbong hanya datangkan keuntungan bagi kepentingan kelompok dan dimanfaatkan untuk kepentingan politik dan pribadi. Tak ada ide dan gagasan baru dalam membangun potensi pemuda,“ katanya.
Padahal, tambahnya KNPI itu lembaga besar, apalagi orang yang memipin KNPI pasti punya konsep dalam menyatukan persepsi pemuda, dan punya program baik itu skala lokal, nasional dan internasional.
”Jika kita hanya numpang program berarti dengan sendirinya kita sudah kalah star dan prestasi lembaga ini tentunya akan menurun. KNPI merupakan lembaga pemuda yang memiliki pola pikir yang berbeda dan tidak membuka ruang konflik antar sesama,” urainya sembari menambahkan, tanggungjawab besar KNPI adalah menjawab tantangan dalam persaingan global terutama membangun potensi pemuda itu jauh lebih penting ketimbang politik jadi agenda utama dalam pembahasan.
Dikatakan, KNPI yang dipimpin oleh Bisrik kini lebih bermuara pada kepentingan politik, sehingga taringnya dipatahkan oleh pejabat yang memiliki kepentingan.
Paradigma seperti ini yang perlu dirubah sehingga KNPI sebagai agen perubahan, tidak terus terjerembab dalam kubangan politk para elit.
“Saya menilai dia justru miskin konsep, sehingga KNPI yang dipimpin olehnya kini tampil dan bicara soal politik. Jangan heran ketika KNPI kini dieksploitasi. OKP baginya dijadikan sebagai kantong politik sehingga mudah untuk berbicara. Saya kira Bisrik miskin konsep bicara soal pemuda, sehingga presentasinya lebih mengarah ke politik,“ katanya.
Masih menurut Sangadji, jika konsepnya lebih mengarah ke politik maka akan berdampak buruk bagi lembaga sebesar KNPI. Tanggungjawab OKP yang tergabung dalam struktur dan yang merekemondesaikannya untuk menjadi Ketua KNPI perlu mempertanyakan kinerja Bisrik Latuconsina, atas nama pemuda apa saja yang dibuat selama ini.
“Kok politik terus dibahas? Saya melihat KNPI yang dipimpin Bisrik justru menjadi bamper pejabat dan mengabaikan kepentingan organisasi, sehingga lembaga besar ini pincang dan tak bisa bergerak semaksimal mungkin,” katanya dengan raut muka penuh kekecewaan. (*)
Posting Komentar untuk "Bisrik Latuconsina Miskin Konsep, KNPI Dijadikan Bamper Politik "