Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Keuskupan Sesali Diskriminasi Kemenag di Tual

AMBON, INFO BARU - Pembentukan Kementerian Agama di Kota Tual yang tidak mengakomodir unsur Katolik, mendapat kecaman keras dari pihak Keuskupan Amboina. Kepada Info Baru, Jumat kemarin, Pastor Agus Ulahayanan selaku Vikjen Keuskupan Diosis Amboina sangat menyesalkan hal tersebut. Menurutnya, Gereja Katolik harus diperhitungkan, karena dari data sejarah sejak tahun 1947 sudah hadir di Tual sebagai organisasi agama resmi.

Selain itu, dari segi jumlah jiwa sekitar 3000an dengan 1000 lebih kepala keluarga yang tersebar di tujuh (7) kampung atau stasi, adalah bukan hal main-main. ”Nah, selama ini para Pastor dan Uskup mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di sana. Kenapa kami tidak diakomodir. Ini sesuau yang amat sangat tidak bijaksana,”sesal Pastor Agus seraya menambahkan bahwa ini sangat tidak adil.

Dikatakan, bagaimana mau melaksanakan tugas-tugas pelayanan kalau unsur Katolik tidak diperhatikan. Orang kedua di Keuskupan Diosis Amboina ini juga menambahkan, sejarah ke-Kristenan di dunia juga muncul dari Gereja Katolik, dan di daerah, nasional bahkan dunia, Katolik selalu diperhitungkan. Karena, sambung Pastos Agus, Katolik bukan sekte dari gereja-gereja lain.

“Ini suatu pelecehan terhadap umat Katolik. Coba dilihat kembali, konflik Tual dan Maluku Tenggara, Gereja Katolik mempunyai andil yang cukup besar dalam menyelesaikannya, kok kenapa kita tidak diperhitungkan,” tanya Pastor Agus.

Ditegaskan, yang membentuk struktur Kementerian Agama di Kota Tual tidak mengerti tentang pluralisme, perimbangan dan rasa keadilan. “Ini jika tidak diperhatikan juga akan mengarah ke perpecahan. Untuk itu, struktur Kementerian Agama di Kota Tual perlu ditinjau kembali, sehingga unsur Katolik juga diperhatikan demi menciptakan harmonisasi antar umat beragama,”sarannya. (*)

Posting Komentar untuk "Keuskupan Sesali Diskriminasi Kemenag di Tual"