Walikota Hadiri Rapat Tingkat Tinggi Kota Inklusif
Kepada wartawan Kamis (19/9) Walikota mengaku, di Indonesia terdapat beberapa kota yang ditetapkan sebagai kota inklusif itu dibawah koordinasi United Nations Education Scientific and Culture Organization atau UNESCO.
“Semua Walikota untuk kota inklusif di undang menghadiri rapat tingkat tinggi, yang akan berlangsung 20 September 2013 besok (Hari ini,Red) di Banjarmasin,” ungkapnya.
Konsep kota inklusif itu sendiri, kata Walikota, nantinya akan dirumuskan dan dilihat substansinya dan penting untuk dihadiri agar mengetahui parameter apa yang nantinya ditetapkan untuk kota-kota inklusif di Indonesia tersebut.
Lanjut Walikota, pertemuan tingkat tinggi Bupati dan Walikota kategori Kota Inklusif di Indoneisa ityu, untuk mendiskusikan tantangan dan peluang dalam memenuhi hak para penyandang disabilitas di berbagai bidang misalnya pekerjaan, pendidikan, dan partisipasi dalam kehidupan publik dan politik.
Walikot mengaku, program UNESCO kota inklusif itu, untuk meningkatkan inklusi sosial kepada warga yang tergolong disabilitas bidang ketenagakerjaan, pendidikan, partisipasi sosial dan politik.
Dijelaskan, komitmen penerapan kota-kota inklusif caranya pemenuhan kebutuhan bagi para kaum disabilitas, melalui peraturan-peraturan daerah dan program pembangunan yang menyentuh langsung.
Ditambahkan, program mempromosikan inklusi sosial masyarakat penyandang cacat di Indonesia itu, bisa diartikan dalam strategi bagi masyarakat penyandang cacat secara sosial terdiskriminasi, karena kondisi kecacatan atau faktor lain.
Bahkan mengarah kepada marjinalisasi untuk mendapatkan hak mereka memperoleh akses di semua sektor pembangunan. (RIN)
Posting Komentar untuk "Walikota Hadiri Rapat Tingkat Tinggi Kota Inklusif"