Guru Dituntut Menguasai Materi Pembelajaran

AMBON, INFO BARU - Sumber Daya Manusia merupaka salah satu factor dan kunci utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas maka seorang guru dituntut untuk memiliki keterampilan serta budaya saing yang tinggi.

Hal ini disinggung Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD-KNPI) Maluku, Anderson L Palinussa kepada wartawan usai mengikuti kuliah umum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika Universitas Darussalam (Unidar) Ambon, yang berlangsung di Gedung Aula Unidar Ambon, Sabtu (6/10) akhir pekan kemarin.

Palinussa mengatakan, seorang guru tidak hanya dituntut untuk mempunyai metode dan startegi dalam mengajar saja, namun harus memiliki kemampuan dalam menguasai berbagai materi dan kurikulum yang ada.

“Iya jadi guru itu tidak hanya dituntut untuk memiliki strategi dan metode dalam meberikan pelajaran terhadap siswanya saja, namun harus berkualitas dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan yang ada,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, Provinsi Maluku adalah salah satu provinsi yang berada di urutan 32 dari 33 provinsi dengan kualitas pendidikan terburuk. Meskipun diakui, sudah berbagai program guru yang dilakukan, seperti Uji Kompetensi Guru (UKG) dan lainnya.

Bagi Doctor Muda itu, UKG itu tidak boleh hanya terfokuskan pada guru yang punya pengetahuan lebih, namun harus memprioritaskan para guru yang berada pada standar rata-rata, agar mereka juga bisa mendapatkan pengalaman yang baik, minimal bisa menunjang kualitas pengetahuan mereka.

Karena kalau Dinas hanya fokus pada guru yang masuk pada kategori cerdas, maka subtansi dari UKG itu tidak  akan ketemu. Artinya harus mengasa para guru yang kurang mampu juga.

Selain itu, harus ada pendidikan lanjutan yang dilakukan terhadap para guru yang sudah perna mengikuti UKG itu, seperti melakukan muatan-muatan pendampingan dan bobotan-botan pengetahuan lainnya lagi.

Katanya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan struktur baru yaitu struktur global. “Tidak dapat difungkiri, kalau aspek ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, terutama teknologi komunikasi dan transfortasi,” katanya.

Kalau soal mutu pendidikan di Maluku, lanjut Palinussa, perhatian pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Maluku masih terasa sangat minim.

Hal ini dibuktikan dengan adanya beragam masalah pendidikan yang makin rumit. Diantaranya, kualitas siswa masih rendah, tenaga pengajar kurang profesional, bahkan aturan UU Pendidikan yang terkesan kacau balau.

Akibatnya, pendidikan di negeri bertajuk “Seribu Pulau” ini semakin terpuruk. “Keterpurukan ini bisa jadi karena kurangnya pengetahuan guru, dan hal penting yakni kecilnya alokasi anggaran, baik ditingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota,” imbuhnya.

Intinya, lanjut Palinussa, para guru di Maluku mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Artinya budaya pendidikan harus terus diupayakan untuk tetap bersinergi dengan tuntutan zaman.

“Guru memiliki tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia. Selain itu Dinas dituntut untuk melakukan berbagai perubahan dilingkup provinsi Maluku,” tekannya.(TWN)