PI 10 Persen Maluku SBY Ingkar Janji
AMBON, INFO BARU - Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menepati janji untuk memberikan saham Participating Interest (PI) 10 persen pengelolaan minyak dan gas (Migas) alam Blok Masela untuk provinsi Maluku.
SBY dinilai ingkar janji sebelumnya dalam pemberitaan sejumlah media massa di Maluku, lantaran SBY memberikan pernyataan resmi, kalau PI 10 persen akan diberikan untuk membangun Maluku.
Menyikapi hal ini aktivisi Pemerhati Ekonomi Maluku Yusril Ichal, kepada Info Baru di Ambon Minggu (17/11) mengatakan, sejumlah elemen masyarakat Maluku telah berulangkali menyuarakan masalah ini baik di media cetak maupun elektronik untuk menagih janji Presiden SBY dalam pernyataan resmi memberikan PI 10 persen kepada rakyat Maluku tersebut.
Pasalnya, inpex perusahan yang berkantor pusat di Jepang itu masih memegang kendali operasi Blok Masela dengan komposisi saham Inpex 60 persen.
Perusahan Kincir Angin Belanda, Shell 30 persen, dan PT Energi Mega Persada Tbk milik group Bakri sebesar 10 persen.
Sementara Pertamina saat ini sedang menunggu keputusan PT Energi Mega Persada Tbk yang rencananya akan menjual saham 10 persennya tersebut, serta Pertamina (Persero) sangat berminat masuk dalam pengelolaan Blok Masela.
“Saham 10 persen blok Masela itu masih menggantung. Dan semuanya terpulang lagi kepada political will. Apakah presiden menyetujui atau tidak saham 10 persen itu dimiliki oleh rakyat Maluku melalui pemerintah daerah dan DPRD Provinsi. Jadi, semuanya terpulang kepada presiden, apakah presiden setuju atau tidak dan itu dibuatkan dalam persetujuan 10 persen untuk rakyat Maluku” ungkapnya.
Menurut Yusril, DPRD yang belum lama ini kembali dari DPR RI dan Kementrian Pertambangan, guna menanyakan nasib PI 10 persen yang dijanjikan Presiden kepada rakyat Maluku.
Namun kata dia, pada akhirnya semua itu justru terpulang kembali kepada Presiden SBY. “Entah Presiden menepati janjinya atau tidak,” tandasnya.
Menurut Ichal, hal tersebut bisa dilihat dari sambutan resmi pada peresmian Patung Pahlawan Nasional Dr. J Leimena Ambon, 9 Juni 2012, Presiden memberikan kabar gembira (good news) dalam istilah SBY kepada rakyat Maluku.
Kata Ichal, Good News yang pertama dan ketiga adalah membagikan dana 27 triliun Sisa Anggaran Lebih atau SAL kepada lima provinsi salah satunya termasuk provinsi Maluku serta Jurusan Kedokteran Universitas Pattimura dikukuhkan menjadi Fakultas Kedokteran.
Pernyataan resmi SBY ini menyangkut PI 10 persen Blok Masela adalah "Good News" yang kedua, di wilayah Maluku ada kawasan laut namanya Masela, berbatasan dengan Timor Leste, sekarang sedang dilakukan untuk pembangunan proyek gas alam.
“Eksplorasi dan persiapan pembangunan tengah dilaksanakan. Saya telah memutuskan untuk dilakukan percepatan pembangunan itu. Karena kalau tidak, akan lama sekali ngocornya dan lama sekali rezeki datang untuk negara kita dan Maluku. Dengan percepatan, bersabar dulu, Insya Allah pada 2017, itu sudah bisa menghasilkan gas., sekali lagi, nantinya mulai tahun 2017 ke depan, total yang dihasilkan itu jumlahnya sekitar, kalau dihargakan, Rp 400 trilliun, untuk kepentingan semuanya, nasional. Nah, khusus Maluku, saya telah menetapkan yang disebut dengan participating interest, 10 persen. Mudah-mudahan, Insya Allah kalau ada dana sekitar 40 trilliun ke depan digunakanlah dengan baik-baik untuk lebih membangun Provinsi Maluku yang sama-sama kita cintai,” tandas Ichal mengutip sambutan Presiden SBY. (MAS)
Posting Komentar untuk "PI 10 Persen Maluku SBY Ingkar Janji "