PT Angkasa Pura Diduga Terapkan Sistem Adu Domba Antara Polisi–TNI AU

AMBON, INFO BARU - PT Angkasa Pura diduga menerapkan system adu domba antara TNI AU dan Polisi Kawasan Bandara Pattimura. Pasalnya, PT Angkasa Pura menggunakan tenaga TNI AU untuk lakukan penertiban lokasi Bandara Pattimura sementara di lokasi tersebut ada polisi yang selalu siaga berjaga-jaga.

“Jika PT Angkasa Pura menggunakan jasa TNI AU untuk menertibkan kawasan ini sah-sah saja namun jika sampai militer menjaga pintu masuk dan lainnya maka patut dipertanyakan,” kata sumber Koran ini di Bandara Pattimura.

Dikatakan, jika dilihat dari sisi juridis hukum bandara berarti kawasan ini berada dalam wilayah administrasi Polsek Bandara Pattimura. “Kapolsek dilarang masuk Bandara Pattimura, sebenarnya ada apa ini,” ujarnya tidak puas.

Pantauan Koran ini di Bandara Pattimura-Laha, sekitar pukul 08.15 Wit terjadi adu mulut antara AURI dan pihak Polsek Bandara lantaran Kapolsek Bandara yang setiap hari harus mengontrol keamanan di kawasan tersebut dilarang masuk. Dan larangan ini ujar salah satu petugas cleaning service sudah berlangsung sejak 3 hari lalu. “TNI AU melarang Kapolsek atau Waka Polsek Bandara masuk sudah sekitar 3 hari lalu,” kata anak muda ini.

Akibatnya, saat akan dilakukan penjemputan terhadap Kapolda Maluku, para penjemput yang terdiri dari protokoler polisi dilarang masuk sehingga sempat terjadi adu mulut. Alasan larangan tersebut adalah untuk urusan protokoler. Padahal semua protokol dari seluruh angkatan menggunakan baju preman yang tidak bisa dikenali masyarakat sipil.

“Protokoler polisi juga pakai baju preman hingga tidak ada yang mengenali mereka,” tambahnya. Warga mempertanyakan penertiban dan penjagaan Bandara Pattimura oleh TNI AU. Pasalnya, dengan mondar mandirnya personel TNI AU kenyamanan masyarakat menjadi terganggu, terutama wisatawan.

“Salah satu wisatawan yang ditemui merasa takut dengan banyaknya anggota TNI AU yang berkeliaran. “Ada apa ini, apa ada penangkapan teroris?,” kata Steven Palmer. Setelah dijelaskan, barulah dia merasa lega. “Paling baik jika kawasan seperti ini bebas dari militer sebab ini bandara umum bukan instalasi militer,” terangnya. (VEN)