YSDM Gelar Khitanan-Pengobatan Masal di Desa Negeri Lima
AMBON, INFO BARU--Lebih dari 20 anak dan ratusan warga di Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku (Malteng) mengikuti khitanan dan pengobatan massal yang di gelar Yayasan Satu Darah Maluku (YSDM). Kegiatan tersebut bertempat di tenda pengungsian, Jumat (27/12) kemarin.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum YSDM, Dr. Abraham Tulalessy, Pejabat Pemerintah Desa, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan ratusan masyarakat di desa setempat.
Tujuan khitanan dan pengobatan massal itu dilakukan dalam rangka menjalin silaturahim serta memperat hubungan persaudaraan antar sesama masyarakat Maluku.
Dalam kegiatan tersebut, melibatkan sejumlah dokter muda dan tenaga medis yang tergabung dalam YSDM. Pantauan Info Baru, masyarakat sangat mengantosiasi hajatan tersebut, bahkan warga terut mendorong tersuksesnya kegiatan dimaksud.
Ketua YSDM, Bram Tulalessy dalam sambutannya mengatakan, selaku masyarakat Maluku yang cinta akan daerahnya, mereka berkewajiban untuk menggelar kegiatan seperti itu, guna membantu masyarakat ekonomi masyarakat.
Dia mengatakan, dengan khitanan dan pengobatan massal itu, pihaknya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di tempat-tempat pengungsian.
Katanya, khitanan dan pengobatan massal ini merupakan wujud kepedulian mereka terhadap warga Maluku. Jadi bukan saja yang ada di Desa Negeri Lima, namun untuk masyarakat Maluku secara kolektif.
Dalam kegiatan ini, lanjut Tulalessy, pihaknya menggunakan anggaran pribadi dan tanpa bantuan dari pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten. “Kami menggunakan anggaran pribadi, jadi tidak ada bantuan pemerintah. Pada beberepa waktu kedepan kami akan fokus dan memprioritaskan kegiatan ini dengan menggunakan anggaran sendiri, mungkin kedepan baru kita akan mengajukan proposal ke instansi-instansi terkait,” cetusnya.
Kegiatan Satu Darah Maluku ini, akan dilakukan di seluruh Kota Ambon. Mereka menamakan kegiatan ini dengan sebutan “Sunat Pulau Ambon”. “Jadi kegiatan ini akan berantai di seluruh Kota Ambon. Kami menamakan kegiatan ini dengan sebutan Sunat Kota Ambon,” jelasnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut merupakan program awal, dari devisi kesehatan pada YSDM.
“Khitanan dan pengobatan massal ini merupakan awal program YSDM melalui devisi Kesehatan. Kami melibatkan dua dokter, satu dari Jakarta dan satunya lagi dari Ambon, selain itu melibatkan 8 tenaga medis, yakni dari Puskesmas Negeri Lima, kemudian tenaga medis dari Ambon dan sebagiannya lagi dari Balai Pengobatan di Wayame. Mereka semua yang terlibat adalah anak asli daerah,” ungkapnya.
Kegiatan khitanan dan pengobatan massal itu sekaligus merupakan launching Satu Darah Maluku. YSDM hadir untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya bagi bangsa “Alifuru”. Jadi kepentingan masyarakat berupa apapun akan diperjuangkan oleh YSDM.
Satu Darah Maluku hadir dengan simbol rasa untuk mempersatukan serpihan-serpihan yang sudah berpuluh-puluh tahun terpisah. “Kami hadir untuk mempersatukan serpihan-serpihan yang sudah lama hilang. Kami akan berjuang untuk membela kepentingan bangsa Alifuru di Bumi Raja-Raja ini,” tegasnya.
Diakhir komentarnya, Tulalessy memperkenalkan kepada masyarakat bahwa, Maluku Satu Darah itu ada dua, yang satu menggunakan lambang orang Indian dan yang satu menggunakan lambang rantai.
“Jadi yang menggunkan lambang orang Indian itu adalah Satu Darah dari Belanda. Sementara yang pakai lambang rantai itu adalah Satu Darah dari Ambon. Satu Darah yang berlambang rantai, lahir di Maluku dan untuk masyarakat Maluku,” kuncinya.(TWN)
Posting Komentar untuk "YSDM Gelar Khitanan-Pengobatan Masal di Desa Negeri Lima"