Tipu Anggota Jemaat, Pendeta Gadungan Dipolisikan

AMBON, INFO BARU--Aksi tipu-menipu di Maluku tidak bisa untuk dihidndari. Para pelaku melancarkan aksi dengan aneka modus tak lain untuk menaklukan target (korban), semata-mata para pelaku itu meraih hasratnya demi memperoleh duit.
Kasus penipuan berikut dipraktekan salah seroang perempuan dengan inisial RT alias Pendeta Gadungan. Dimana tega dan rela menipu para anggota Jemaat di sejumlah Gereja di Maluku.
Demikian hal ini diungkapkan Sony, salah satu korban yang ditipu pelaku, kepada wartawan, Jum'at (14/3) kemarin.
Diungkapkan, modus penipuan yang dipraktekan pelaku yakni mengumpulkan uang mendekati ratusan juta rupiah dari dari sejumlah Jemaat Gereja.
Alasannya, meminta uang perpuluhan (bantuan kepada gereja-Red), pelaku mendatangi rumah-rumah para anggota jemaat yang mapan dan langsung meminta sumbangan dari mereka.
Menurut Sony, uang yang diberikan para penyumbang tidak sedikit yakni berkisar jutaan rupiah per anggota jemaat.
Sayangnya, modus yang digunakan RT (pelkaku-Red) akhirnya terbongkar, yakni saat beraksi dengan menyamar dengan namanya mirip seorang pendeta muda yang terdaftar di klasis atau Gereja Protestan Maluku (GPM).
"Dia menggunakan nama Pendeta Ona Manuhutu saat mengunjungi rumah jemaat. Belakangan baru ketahuan, ternyata RT bukanlah pendeta, juga bukan Pendeta Ona yang sebenarnya. Ketahuan, karena Pendeta Ona Manuhutu sebenarnya sedang bertugas di tempat lain," ungkapnya.
Sony mengaku, salah satu saudaranya juga menjadi menjadi korban penipuan atas aksi pelaku RT. Yakni lanjutnya, uang puluhan juta atau mendekati Rp 100 juta ludes telah ditagih pelkaku dari saudaranya tersebut.
Korban menyuimbangkan uang tersebut kata Sony, sudah termakan modus sumbangan yang diminta pendeta palsu alias pendeta palsu (pendeta gadungan) itu.
Kata Sony sudah banyak korban yang juga melaporkan tindakan pendeta gadungan itu ke pihak GPM.
"Saya dapat kabar kalau bukan saja tante saya yang tiap bulan memberikan uang dia Rp 2 juta kepada pelaku. Tapi para anggota jemaat di tempat lain turut menjadi korban tipuan pelaku,” bebernya.
Menurut Sony, ketika meminta sumbangan dari para anggota jemaat, RT sering berkunjung dengan menggunakan baju kebesaran layaknya seorang pendeta, tak lain trik itu untuk memperdaya juga meyakinkan para anggota jemaat.
“Baju itu katanya milik bapak kandugnya yang adalah seorang pendeta. Dia mengaku kalau bertugas di wilayah Maluku Tenggara. Dan jemaat disana butuh anggaran untuk pembangunan gereja. Sebagai umat yang taat beragama, pasti siapapun akan percaya dan membantu. Karena dia (Pelaku, RT-red), sangat meyakinkan calon korbannya. Buktinya, tante saya berhubungan dengan dia sejak tahun 2008-2013," ungkapnya.
Ditempat terpisah, Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Jhon Ruhulesin, yag dikonfirmasi wartawan terkait hal tersebut Jumat (14/3) menyatakan, pihaknya telah meminta polisi untuk memproses kasus pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Pendeta Jhon Ruhulesin juga mengaku GPM secara kelembagaan akan membantu aparat Kepolisian kaitannya mengumpulkan sejumlah bukti serta saksi (korban), untuk mempermudah proses hukum terkait kasus yang sudah merugikan jemaat dan intitusi keummatan itu.
Ruhulesin menegaskan, GPM telah menerima laporan terkait modus pendeta palsu (pendeta gadungan) itu dari beberapa pihak yang merasa dirugikan.
Selaku pimpinan lembaga tertinggi keagaman di provinsi Maluku Pendeta Jhon Ruhulesin menyatakan, telah menyurati para jemaat dimanapun berada, agar berhati-hati dalam memberikan sumbangan/bantuan kepada pendeta yang datang meminta sumbangan.
"Kalau untuk kepentingan gereja yang sebenarnya, biasanya bagian Usaha Dana yang kami tugaskan. Ada juga rekomendasi dari kami (GPM-Red), untuk mendukung kerja Usaha Dana," jelasnya.
Pendeta Ruhulesin juga mengaku, pihak GPM telah meminta instansi pemerintah agar berikhtiar jika ingin memberikan sumbangan kepada geraja agar berkoordinasi lebih awal dengan pihak Klasis.
“Tujuannya agar bisa diberikan informasi detil apa benar proposal yang dijalankan murni untuk kebutuhan gereja atau tipuan oknum. Kalau kemudian masih ada yang menggunakan modus seperti kasus sekarang, tolong laporkan kepada kami (GPM-Red)," anjur Pendeta Ruhulesin.
Lanjutnya, saat ini GPM sedang melacak keberadaan RT (Pelaku-Red) untuk dimintai pertanggungjawaban dimana telah berani menggunakan nama Pendeta Ona Manuhutu.
"Kami sudah cek dan juga menyurati seluruh jemaat untuk hati-hati. Seluruh Pendeta juga ada datanya di kami. Jadi, tidak sembarang orang," tandasnya. (MG-01)
Posting Komentar untuk "Tipu Anggota Jemaat, Pendeta Gadungan Dipolisikan"