UN 2014, Akan Diikuti 58.198 Siswa di Maluku

AMBON, INFO BARU--Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Maluku Semmy Risambessy kepada wartawan di Ambon, Sabtu (22/3) mengatakan, sebanyak 58.198 siswa SMP, SMA dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di 11 kabupaten/kota Provinsi Maluku akan mengikuti ujian nasional (UN) pada 2014.

Dirincikan, jumlah tersebut masing-masing siswa SMA dan Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 21.435 orang dan SMK 4.576 orang yang akan mengikuti UN April 2014.

Untuk siswa SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di seluruh Provinsi Maluku lanjutnya, akan mengikuti UN pada Mei 2014 berjumlah 32.187 SMP/MTs orang siswa.

"Sosialisasi di semua kabupaten-kota di Maluku terkait jadwal ujian dan bimbingan belajar serta pemantapan untuk mempersiapkan mental dan kemampuan para siswa menghadapi ujian akhir juga sudah kami lakukan," katanya.

Selain itu menurut Sammy, ada 36.544 orang siswa sekolah dasar (SD) di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Maluku juga telah menjalani persiapan dan pemantapan untuk menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).

"Jadi, berbagai persiapan yang dilakukan disasarkan untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kelulusan siswa di Maluku. Sehingga mampu melanjutkan pendidikan pada berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di tanah air," katanya.

Target kelulusan yang dipatok yakni antara 97 persen hingga 98 persen dengan standar nilai rata-rata yakni 5,5 untuk setiap mata pelajaran.

"Hal ini ingin kami perbaiki kualitas lulusan siswa di Maluku. Sehingga mereka mampu bersaing dengan siswa lainnya saat mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang ada di Maluku maupun di daerah lainnya, apalagi saat ini seleksinya menggunakan sistem dalam jaringan (online) yang terkoneksi secara nasional," katanya.

Sesuai data yang diperoleh dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon jumlah siswa di Maluku yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi secara nasional di berbagai universitas negeri maupun swasta hanya mencapai 30 persen dari keseluruhan siswa yang akan mengikuti UN.

"Dari persentase siswa yang akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi di Maluku masih sangat kecil. Hal ini diakibatkan Kepala Sekolah tidak proaktif untuk mendata dan menyertakan siswa untuk mengikutinya,” katanya.

Seharusnya saat siswa menduduki kelas III atau kelas 12, Kepsek atau guru bidang kesiswaan mengumpulkan mereka dan melakukan pendataan, sehingga dapat diketahui minatnya untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus ujian nasional.

Lanjutnya, persentase kelulusan di Maluku terus mengalami peningkatan dalam kurun lima tahun terakhir diantaranya untuk SMA/MA naik dari 98 persen tahun 2008 menjadi 99,03 persen di tahun 2013, SMK naik dari 94,72 persen tahun 2008 menjadi 99,74 persen tahun 2013, SMP/MTs.

egitu pun SMP/MTs naik dari 91,17 persen pada tahun 2008 menjadi 97,76 persen tahun lalu, sedangkan SD telah mencapai 99 persen lebih. (MAS)