Bangun Talud Kampung Rinjani Harus Sesuai Permintaan Warga

AMBON, INFO BARU--Salah satu tokoh Pemuda Kampung Rinjani RT 06/RW 016 Dusun Ahuru RT Negeri Batu Merah Kecamatan Sirimau kota Ambon, Anwar, meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon agar proyek pembangunan talud sepanjang 150 meter dan jembatan di kawasan tersebut, dilakukan sesuai permintaan warga setempat.
Permintaan ini, kata Anwar, kepada Info Baru di Ambon Kamis (5/6), lantaran saat pengukuran sempat ikut turun ke lapangan yakni Kepala Dinas PU Kota Ambon, Broery Nanulaita, beserta DPRD kota Ambon sebelum Pileg 9 Maret 2014, tepatnya bagian depan pembangunan dilakukan harus lebih awal dibangun.
Namun saat pihak Dins PU kota Ambon bersama DPRD Kota Ambon kembali turun ke lokasi sekitar Mei 2014, akhirnya mengalihkan pemabangunan talud sepanjang 150 meter itu, tidak sesuai permintaan masyarakat setempat.
Pasalnya, kata dia, pembangunan akan dialihkan dari belakang sementara kondisi fatal atau rawan bencana pada bagian depan jika musim hujan tiba kawasan setempat rawan bencana yakni longsor disertai banjir bandang.
Anwar menduga, pengalihan proyek pembangunan talud sepanjang 150 meter ditambah jembatan yang panjangnya sekitar lima meter yang menggunakan APBD 2014 sekitar Rp 500 juta, pembangunannya tidak sesuai permintaan warga, lantaran ditengarainya ada permainan antara pihak Dinas PU kota Ambon bersama DPRD Kota Ambon.
“Kami minta agar pihak Dinas PU kota Ambon menginstruksikan kontraktor yang akan mengerjakan proyek talud melakukan pembangunannya di mulai dari depan. Karena bagian depan rawan longsor dan banjir. Pembangunan jangan dilakukan dari belakang,” pintanya.
Selain itu, Anwar juga meminta agar sebelum pembangunan talud pihak yang menangani proyek tersebut mendatangkan alat berat untuk mengeruk kali mati di kawasan setempat.
Menurutnya, hal tersebut dimaksudkan agar kala musim hujan air tidak mudah meluap menggenangi pemukiman warga di kawasan tersebut.
“Karena kami warga Kampung Rinjani ini sudah sering tertimpa bencana alam yakni longsor disertai banjir bandang. Untuk itu, proyek pembangunan talud ini harus dikerjakan sesuai dengan permintaan warga, yakni dibangun dari depan bukan dari belakang. Jangan hanya karena keinginan kontraktor untuk mencari keuntungan semata,” celotehnya.
Selain itu, Anwar juga meminta kepada pihak Dinas PU Kota Ambon sebelum proyek itu dikerjakan, agar perlu ditinjau kembali soal pembangunan awal.
Anwar juga menduga proyek tersebut sengaja akan dialihkan ke belakang, lantaran ada oknum anggota dewan yang sengaja meminta Dinas PU kota Ambon untuk mengalihkan proyek dimaksud.
“Jangan sampai proyek ini milik anggota dewan yang terpilih kemudian sengaja dialihkan pembangunannya ke konstituen mereka. Kami hanya ingin mengingatkan Dinas PU kota Ambon agar membangun talud sepanjang 150 meter sesuai perimntaan warga Kampung Rinjani. Karena hal ini telah disepakati saat Kepala Dinas PU dan DPRD kota Ambon meninjau lokasi pertama kali pada Maret 2014,” harapnya. (MAS)