Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kapolres: Tak ada Penahanan Anggota ISIS di Ambon

ISIS.
AMBON, INFO BARU--Kapolres Pulau Ambon dan pulau-pulau Lease AKBP I Dewa Putut Alit Bintang Juliana menjawab Info Baru di Ambon Senin (11/8), membantah menahan dua pemuda yang dicurigai terlibat jaringan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Pasalnya Abu alias Zul (19) dan Wahyu Sigit Soulissa alias Wahyu (15) tidak terbukti dan tidak memenuhi unsur dalam tindak pidana hukum atau seperti disangkakan kalau keduanya terlibat jaringan ISIS.

Menurut Kapolres, dua pemuda itu bukan ditahan tapi hanya diamankan oleh anggota Kodim 1504 Pulau Ambon, Sabtu malam (9/8) di kompleks  Asrama Militer Batu Merah kecamatan Sirimau kota Ambon. Karena tidak terbukti masuk organisasi ISIS sehingga telah dilepaskan atau dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

Kapolres menegaskan, dua pemuda itu tidak ditahan atau hanya diamankan untuk kepentingan interogasi dan penyelidikan. Bahkan dari hasil interogasi dan penyelidikan mereka tidak terbukti masuk organisasi ISIS sehingga pada Senin (11/8) sekitar pukul 10.00 WIT kemarin telah dipulangkan atau dilepaskan dan hanya mintakan untuk wajib lapor.

Lanjutnya, pasca proses interogasi dan penyelidikan, polisi tidak menemukan keterlibatan mereka berdua, sehingga telah dilepaskan atau dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

“Mereka hanya diamankan karena membawa atribut ISIS. Setelah proses interogasi dan penyelidikan dilakukan ternyata mereka berdua tidak terbukti masuk organisasi ISIS. Karena tidak terbukti, ya sudah kami lepaskan pada pukul 10.00 WIT tadi (Senin kemarin-Red),” ungkap Kapolres.

Menyinggung bagaimana dengan keterangan gubernur Maluku Said Assagaf yang menyatakan ada empat orang siswa yang diamankan karena diduga terlibat jaringan ISIS, ditanya demikian Kapolres Pulau Ambon ini membantahnya.

“Yang Kami ketahui itu ada dua orang yang diamankan oleh anggota Kodim 1504 Pulau Ambon Sabtu malam (9/8), di kompleks  Asrama Militer Batu Merah kecamatan Sirimau kota Ambon. Saya tidak tahu gubernur dapat informasi dari mana,” ketusnya.

Pernyataan Kapolres Ambon tersebut sekaligus membantah komentar gubernur Maluku Said Assagaf yang mengatakan empat orang siswa telah ditahan karena terlibat ISIS padahal informasi gubernur tersebut tidak benar adanya.

Kapolres juga membantah pemberitaan sejumlah media nasional yang mengabarkan kalau empat pemuda di Kota Ambon diduga terlibat jaringan ISISI telah ditahan oleh polisi.

“Tidak benar informasi tersebut. Karena pada Sabtu malam 9 Agustus kemarin di Batu Merah ada dua pemuda yang diamankan oleh anggota Komando Distrik Militer 1504 Pulau Ambon. Bukan empat orang. Mereka diamankan karena mengenakan atribut ISIS. Setelah dilakukan interogasi dan penyelidikan, ternyata mereka berdua tidak terlibat dalam organisasi ISIS. Sehingga kami telah lepaskan mereka pada pukul 10.00 WIT tadi (Senin kemarin-Red). Sekali lagi tidak ada penahanan,” tegas Kapolres menepis rumor penahan tersebut.

Kapolres juga menyatakan, setelah dilakukan proses interogasi dan penyelidikan terhadap dua orang itu, karena tidak terlibat organisasi ISIS maka Senin pagi atau sekitar pukul 10.00 WIT kemarin, dua pemuda itu telah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

“Mereka telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing dan wajib lapor sambil memantau perkembangan selanjutnya,” bebernya.

Kapolres mengakui, dua orang yang diamankan itu setelah diinterogasi diektahui, satunya adalah guru ngaji dan satunya lagi adalah siswa SMA.

“Dari hasil interogasi dan penyelidikan mereka tidak terbukti masuk organisasi ISIS. Hanya dicurigai karena mengenakan atribut ISIS. Tapi sudah kami pulangkan mereka pada pukul 10.00 WIT. Dan kami masih tetap memantau pergerakan mereka. Jadi tidak ada penahanan,” tandasnya.

Anehnya, gubernur Maluku entah informasi dari pihak mana menyatakan, sesuai di Kota Ambon ada empat orang pelajar terlibat jaringan ISIS dan telah diamankan.

Padahal pernyataan gubernur tersebut tidak terbukti adanya atau dengan sendirinya telah terbantahkan melalui keterangan Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease di atas.

Meski tidak diketahui secara jelas informasi empat pelajar yang menurut gubernur telah ditahan, buru-buru gubernur Maluku itu Senin siang (11/8) kemarin, memerintahkan Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Maluku, Saleh Thio, mengumpulkan para kepala sekolah, baik SMA hingga SMP se- Kota Ambon untuk mendengar pengarahan aparat keamanan.

Seperti dialnsir Koran in edisi Senin 11 Agustus 2014 menerangkan, Anggota Kodim 1504 Pulau Ambon, Sabtu malam (9/8) sekitar pukul 20.30 WIT lalu, mengamankan dua orang pemuda belasan tahun dengan inisial Z (19) dan WSS (15). Mereka berdua diamankan karena dicurigai terlibat jaringan Islamic State Of Irak And Suriah atau ISIS.

Mereka diamankan di rumah seorang warga kawasan Batu Merah kecamatan Sirimau Kota Ambon Sabtu malam (9/8) sekitar pukul 20.30 WIT  usai sholat Isya di Masjid Al-Muttaqim Kompleks Asrama Militer.

Dari tangan mereka anggota TNI Kodim 1504 Pulau Ambon mengamankan atribut ISIS berupa kaos, bendera, lambang dan tas, beserta dalam tas ada gambar senjata AK buatan Rusia.

Mereka kemduian dibawa ke Markas Kodim 1504 Pulau Ambon untuk diinterogasi. Usai dari Kodim, dua pemuda itu kemudian diserahkan ke pihak Mapolres Pulau Ambon dan Pp Lease.

Menyangkut masalah ini Kapolres Pulau Ambon dan Pp Lease Pp Lease AKBP I Dewa Putut Alit Bintang Juliana yang dikonfirmasi Info Senin (11/8) menegaskan dua orang itu tidak ditahan dan bukan pula anggota ISIS sehingga telah dibebaskan.

“Dari hasil interogasi dan penyelidikan, mereka berdua tidak terbukti masuk organisaso ISIS. Sehingga telah dipulanmgkan atau telah kami lepaskan pada pukul 10.00 WIT tadi (Senin kemrin-Red). Sekali lagi tidak ada penahanan,” tegasnya.

Dua pemuda itu sempat diamankan selama 1 x 24 jam di Mapolres Ambon. Dan hingga berita ini naik cetak, lantaran tidak terbukti masuk organisasi ISIS, akhirnya pihak Mapolres Ambon telah melepaskan dua pemuda itu pada pukul 10.00 WIT Senin (11/8) kemarin. (MAS/SAT)