Sumber Energi Panas Bumi di Maluku Capai 624 MW

AMBON, INFO BARU--Gubernur Said Assagaf menyebutkan, potensi sumber energi panas bumi di Provinsi Maluku yang bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pelistrikan mencapai 624 Mega Watt.
“Di Maluku ada 17 lokasi yang memiliki potensi sumber energi panas bumi, diantaranya Pulau Buru, Pulau Seram, Pulau Ambon, Pulau Haruku, Pulau Saparua, Pulau Nusalaut, dan Pulau Wetar. Semua lokasi itu mampu menghasilkan daya sebesar 624 Mega Watt,” sebut Assagaff dalam kegiatan sosialisasi energy, di Swissbell Hotel Ambon, Selasa (9/9).
Pemanfaatan potensi energy panas bumi untuk pelistrikan, lanjut Assagaf, yang saat ini sedang dalam pengembangan yakni, Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Tulehu, di Desa Wai, kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, dengan kapasitas sebesar 2X10 Mega Watt.
“Kegiatan yang sudah dilakukan adalah pengeboran sumur penampungan energy. diharapkan di tahun 2017 PLTP tersebut sudah beroperasi. PLTP Tulehu dprediksi mampu meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Pulau Ambon,” ujar Assagaff
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi, mengamanatkan adanya pembentukan Dewan Energi Nasional (DEN) yang salah satu tugasnya adalah merancang dan merumuskan Kebijakan Energi Nasional (KEN) untuk ditetapkan oleh pemerintah.
Selanjutnya pemerintah menyusun rancangan rencana umum energi Nasional berdasarkan kebijakan energi Nasional.
“Keberadaan dan tugas DEN belum banyak diketahui masyarakat. Sebab itu harus dilakukan sosialisasi terkait peran DEN dan KEN sehingga bsa dipahami oleh aparatur pemerintahan daerah dan instansi terkait supaya dapat memberikan masukan terkait permasalahan dan pengelolaan energi di Maluku,” Jalas Assagaff.
Menurutnya, Propinsi Maluku memiliki potensi energi terbarukan dan juga energi tak terbarukan. Potensi energi terbarukan yang terdapat di Maluku yakni tenaga air, angin, surya, panas bumi dan biomassa. Sedangkan energi tak terbarukan meliptuti minyak dan gas bumi.
Potensi tenaga air yang terdapat di Pulau Seram dan Pulau Buru, akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik mikro, kecil dan menengah.
“Pembangkit listrik tenaga air yang akan dikembangkan adalah PLTA Isal dan PLTA Tala untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik dan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan,”
Potensi tenaga surya terdapat di seluruh wilayah Maluku, telah dimanfaatkan oleh berbagai instansi pemerintah melalui peralatan PLTS untuk kebutuhan pelistrikan di desa-desa yang belum terjangkau oleh PLN, terutama di wilayah perbatasan yang ada di Maluku.
Sementara pada potensi sumber energi tak terbarukan yang meliptuti minyak dan gas bumi, terdapat di 16 cekungan hidrokarbon dan sudah dieksploitasi oleh dua perusahaan minyak dan gas.
“Kegiatan migas ini telah memberikan manfaat bagi daerah berupa pajak dan dana bagi hasil” terang Assagaff. (R0L)