Tenggara Raya Tolak BETA TULUS
AMBON, INFO BARU - Komponen masyarakat Maluku Tenggara Raya akhirnya mengambil sikap tegas terhadap pernyataan Abdullah Tuasikal salah satu calon Gubernur Maluku yang menyatakan bahwa penyumbang kemiskinan terbesar di Maluku berasal dari Tenggara Raya.
Bahkan, pernyataan Tuasikal ini langsung dikecam Bupati Maluku Tenggara Barat Bito Temar yang disampaikan dalam orasi politiknya saat kampanye akbar yang berlangsung di lapangan Merdeka (6/6) lalu, dan diekspose resmi beberapa media cetak lokal di daerah ini.
Merespons pernyataan Tuasikal tersebut, salah satu tokoh masyarakat Maluku Tenggara Raya yang juga Ketua LSM Cerdas Bangsa Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Abe Angwarmase menyatakan, sebagai salah satu sosok pemimpin di daerah ini, seharusnya Abdullah Tuasikal tidak boleh mengeluarkan pernyataan seperti itu.
‘’Sangat disayangkan, calon pemimpin Maluku seperti Abdullah Tuasikal bisa mengeluarkan pernyataan seperti itu. Sebagai seorang pemimpin seharusnya tidak boleh mengucilkan satu daerah dan mengangkat daerah yang lain,’’ ujarnya. Sebelas Kabupaten/Kota yang ada di Maluku saat ini, kata Angwarmasse, memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berbeda-beda, sehingga jangan dikotak-kotakkan.
Perbedaan tersebut merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dihargai, bukan untuk dipertentangkan atau dipersoalkan. Justru dengan perbedaan-perbedaan tersebut, bisa dijadikan sebagai suatu kekuatan yang sangat besar untuk memacu pembangunan pada masing-masing Kabupaten-Kota yang bermuara pada majunya perekonomian di Maluku.
‘’Jelas-jelas Abdullah Tuasikal telah mengkultuskan Kabupaten/Kota di Maluku Tenggara Raya, sehingga dipastikan dalam pemilihan Kepala Daerah Maluku tahun ini. Tuasikal bakal tidak mendapat dukungan dari Kabupaten/Kota di Tenggara Raya,’’ tegasnya.
Menurutnya, Maluku Tenggara Raya sangat terkenal dengan adat dan kebudayaan yang kental dengan ikatan kekeluargaannya. Sehingga, jika mereka dinodai atau dikultuskan dengan pernyataan-pernyataan yang menyinggung hati dan perasaan mereka, maka akan membangkitkan rasa nasionalisme mereka untuk menentang orang yang sengaja membongkar ikatan kekeluargaan dan kebersamaan yang terjalin selama ini.
Saat ini, lanjutnya lagi, tingkat ekonomi masyarakat Maluku Tenggara Raya sudah berada di atas rata-rata, bahkan melebihi beberapa Kabupaten/Kota di Maluku.
Hal ini terbukti dengan munculnya berbagai tambang dan hasil bumi lainnya, baik yang telah dikelola dan diekspor, maupun yang akan dieksplorasi dalam waktu dekat ini.
‘’Saya yakin, dalam Pilgub Maluku tahun ini, target suara 75 persen di Maluku Tenggara Raya yang akan disumbangkan kepada pasangan MANDAT akan melonjak menjadi 85 persen,’’ timpalnya.
Dari hasil pembicaraan dirinya dengan beberapa tokoh masyarakat Maluku Tengara Raya, ternyata sudah ada tekad bulat dari komponen masyarakat Maluku Tenggara Raya, untuk memberikan dukungan suara signifikan kepada pasangan MANDAT, sehingga dipastikan Herman Koedoeboen dan M. Daud Sangadji akan keluar sebagai pemenang Pilkada Maluku hanya dalam satu putaran. (RAE)
Bahkan, pernyataan Tuasikal ini langsung dikecam Bupati Maluku Tenggara Barat Bito Temar yang disampaikan dalam orasi politiknya saat kampanye akbar yang berlangsung di lapangan Merdeka (6/6) lalu, dan diekspose resmi beberapa media cetak lokal di daerah ini.
Merespons pernyataan Tuasikal tersebut, salah satu tokoh masyarakat Maluku Tenggara Raya yang juga Ketua LSM Cerdas Bangsa Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Abe Angwarmase menyatakan, sebagai salah satu sosok pemimpin di daerah ini, seharusnya Abdullah Tuasikal tidak boleh mengeluarkan pernyataan seperti itu.
‘’Sangat disayangkan, calon pemimpin Maluku seperti Abdullah Tuasikal bisa mengeluarkan pernyataan seperti itu. Sebagai seorang pemimpin seharusnya tidak boleh mengucilkan satu daerah dan mengangkat daerah yang lain,’’ ujarnya. Sebelas Kabupaten/Kota yang ada di Maluku saat ini, kata Angwarmasse, memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berbeda-beda, sehingga jangan dikotak-kotakkan.
Perbedaan tersebut merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dihargai, bukan untuk dipertentangkan atau dipersoalkan. Justru dengan perbedaan-perbedaan tersebut, bisa dijadikan sebagai suatu kekuatan yang sangat besar untuk memacu pembangunan pada masing-masing Kabupaten-Kota yang bermuara pada majunya perekonomian di Maluku.
‘’Jelas-jelas Abdullah Tuasikal telah mengkultuskan Kabupaten/Kota di Maluku Tenggara Raya, sehingga dipastikan dalam pemilihan Kepala Daerah Maluku tahun ini. Tuasikal bakal tidak mendapat dukungan dari Kabupaten/Kota di Tenggara Raya,’’ tegasnya.
Menurutnya, Maluku Tenggara Raya sangat terkenal dengan adat dan kebudayaan yang kental dengan ikatan kekeluargaannya. Sehingga, jika mereka dinodai atau dikultuskan dengan pernyataan-pernyataan yang menyinggung hati dan perasaan mereka, maka akan membangkitkan rasa nasionalisme mereka untuk menentang orang yang sengaja membongkar ikatan kekeluargaan dan kebersamaan yang terjalin selama ini.
‘’Saya menghimbau kepada masyarakat Maluku Tenggara Raya agar kita satukan asa, bulatkan tekad untuk tidak menjatuhkan pilihan kepada pasangan calon gubernur yang telah mengkultuskan Kabupaten Maluku Tenggara Raya dari bidang ekonomi,’’ timpalnya.
Saat ini, lanjutnya lagi, tingkat ekonomi masyarakat Maluku Tenggara Raya sudah berada di atas rata-rata, bahkan melebihi beberapa Kabupaten/Kota di Maluku.
Hal ini terbukti dengan munculnya berbagai tambang dan hasil bumi lainnya, baik yang telah dikelola dan diekspor, maupun yang akan dieksplorasi dalam waktu dekat ini.
‘’Saya yakin, dalam Pilgub Maluku tahun ini, target suara 75 persen di Maluku Tenggara Raya yang akan disumbangkan kepada pasangan MANDAT akan melonjak menjadi 85 persen,’’ timpalnya.
Dari hasil pembicaraan dirinya dengan beberapa tokoh masyarakat Maluku Tengara Raya, ternyata sudah ada tekad bulat dari komponen masyarakat Maluku Tenggara Raya, untuk memberikan dukungan suara signifikan kepada pasangan MANDAT, sehingga dipastikan Herman Koedoeboen dan M. Daud Sangadji akan keluar sebagai pemenang Pilkada Maluku hanya dalam satu putaran. (RAE)
Posting Komentar untuk "Tenggara Raya Tolak BETA TULUS"