Mega Proyek Viktoria Park Bakal Batal

AMBON, INFO BARU--Pembangunan mega proyek Viktoria Park oleh PT Spacecon Internasional itu terancam dibatalkan oleh Pemerintah Kota Ambon lantaran belum melunasi sisa retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Tata Kota Ambon Novel Masuku Masuku kepada wartawan di Balai Kota Ambon Kamis (9/1).

Alasannya, pihak PT Space Concersium (Spacecon) selaku investor pembangunan hotel megah berlantai 40 itu melunasi sisa pembayaran retribusi IMB keapda pemkot.

Lantaran janji untuk melunasi itu sudah jatuh tempo pada Agustus 2013 lalu dan hingga Januri 2014 pihak perusahaan belum membayar retribusi Victoria Park Tower.

“Viktoria Park sampai sekarang ini mimpi tinggal mimpi, kenyataan tidak terlaksana, karena waktu itu PT Spacecon janji sebelum lebaran tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda, sekarang sudah tahun 2014. kayakya tidak akan terwujud,” katanya.

Menurut dia, Pemkot Ambon telah menetapkan IMB vikotria Park sebesar Rp 12 milyar atau 2 persen dari total biaya pembangunan mega proyek Victoria Park sebesar Rp 1.086 triliun.

Namun melalui proses panjang PT Spacecon hanya mampu melunasi pembayaran Rp 2 Miliar, dimana saat ini pembayaran baru mencapai Rp 500 juta. “Jadi sisa pembayaran IMB Viktoria Park sebesar Rp 1,5 miliar yang sampai saat ini belum dilunasi,” katanya.

Pemkot Ambon telah meminta PT Spacecon untuk melunasi IMB Victoria Park namun, belum ada tanda-tanda perlunasan, karena itu Pemkot akan melakukan koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Maluku terhadap masalah yang dialami PT Spacecon.

“Kita akan koordinasi dengan Pemprov Maluku untuk pembangunan sementara, IMB masih dalam koordinasi,” katanya.

Novel berandai, jika pembangunan Viktoria Park gagal dilaksanakan maka, uang muka pembayaran IMB sebesar Rp 500 juta yang telah disetor ke kas Pemkot Ambon tidak dikembalikan lagi.

“Uang yang sudah dibayar ke kas daerah tidak bisa dikembalikan lagi. Bangun dan tidaknya sudah merupakan hak daerah jadi tidak ada pengembalian,” katanya. (RIN)