Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pasar Apung Butuh Dana Rp 24 Miliar

Pasar Apung, Desa Batu Merah Ambon (Foto: Doc IB).
AMBON, INFO BARU--Wakil Walikota (Wawali), Sam Latuconsina mengakui, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon membutuhkan anggaran sebesar Rp24 miliar untuk pembangunan Pasar Apung permanen di kawasan Pasar Mardika.

Hal demikian disampaikan Latuconsina kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Selasa (18/2) kemarin. Dia mengatakan, untuk memperoleh anggaran sebesar itu, pihaknya telah mengusulkannya ke Kementerian Perdagangan RI.

"Kami telah mengajukan usulan anggaran pembangunan Pasar Apung  permanen Mardika ke Kementerian Perdagangan sebesar Rp 24 miliar," katanya.

Dikatakan, pembangunan tahap pertama akan dilaksanakan pada 2014, dengan tujuan dapat menampung pedagang kaki lima (PKL) di pasar Mardika yang setiap hari mengalami peningkatan.

"Pembangunan tahap pertama telah kami anggarkan sebesar Rp3 miliar. Anggaran yang dikucurkan itu melalui APBD Kota Ambon tahun 2013 sebagai dana stimulan, diharapkan mendapat respon baik dari Kementerian untuk pembangunan tahap selanjutnya," cetusnya.

Pihaknya juga telah mendesain bangunan dan anggaran Pasar Apung yang disesuaikan dengan jumlah pedagang dan peruntukannya.

"Diharapkan pembangunan permanen Pasar Apung dapat selesai satu atau dua tahun dengan fasilitas yang memadai, agar masyarakat nyaman saat berbelanja dan berjualan," harapnya.

Menurutnya, sebelumnya Pemkot Ambon membangun Pasar Apung non permanen, pada Maret 2012 jelang pelaksanaan MTQ Nasional, Pasar Mardika tidak bisa menampung jumlah pedagang yang terus bertambah.

"Jumlah pedagang yang terus bertambah menandakan dinamika ekonomi di Ambon semakin baik. Kami melihat hal ini sebagai peluang dan tantangan, sehingga pasar non permanen harus menjadi permanen," katanya.

Selain membangun Pasar Apung permanen, pihaknya juga akan merehabilitasi tiga pasar tradisional, diantaranya, Pasar Gudang Arang, Kecamatan Nusaniwe, Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau dan Pasar Tawiri Kecamatan Teluk Ambon.

Mantan Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) ini mengatakan, rehabilitisai tiga pasar tradisional itu merupakan program Pemkot untuk menata dinamika pertumbuhan ekonomi di Kota Ambon.

"Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Ambon yang semakin pesat menimbulkan keinginan masyarakat untuk mencari nafkah sebagai PKL," katanya.

Dikatakan, kebijakan Pemkot tetap pro kepada masyarakat, dengan cara menyediakan fasilitas berjualan yang layak. "Jumlah pedagang di Ambon tumbuh pesat. Hal tersebut merupakan aset yang harus dilindungi dengan membangun fasilitas berjualan," kuncinya. (RIN)

Posting Komentar untuk "Pasar Apung Butuh Dana Rp 24 Miliar "