Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Rekanan “Fasilitasi” Lelang di Hotel, Dapat Paket Miliaran Rupiah

Ilustrasi.
AMBON, INFO BARU--Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Ditjen Sumber Daya Air, Mat Marasabessy kuat dugaan mulai main proyek dibelakang layar atau kongkalikong dengan rekanan (kontraktor) tertentu atau kolega yang bersangkutan, untuk menangani sejumlah proyek miliaran rupiah di kantor yang dipimpinnya tersebut.

Bocoran yang diperoleh koran ini di lingkup kantor Balai SDA Maluku dan Maluku Utara belum lama ini, diduga kongkalikong Mat Marasabessy bersama rekanan (kontraktor) tertentu itu, untuk memfasilitasi proses lelang sebanyak 75 paket proyek tahun 2014 pada instansi yanag dipimpinnya itu dilakukan di Hotel masih dalam kawasan Kota Ambon.

Hal itu pun pernah dilakukan di Manise Hotel tertanggal 20 Desember 2013 tak lain lelang proyek miliaran Balai SDA Maluku itu difasilitasi kontraktor (rekanan) titpan Kepala Balai SDA Maluku tersebut.

Sementara kantor SDA wilayah Maluku-Malut, di Desa Poka itu, kuat dugaan dijadikan sebagai tempat negosiasi proyek dan transaksi kaitannya dengan pembayaran fee dari rekanan kepada Mat Marasabessy atau Kepala Balai SDA Maluku tersebut.

Bahkan proses lelang sejumlah proyek miliaran rupiah dengan cara menyewa hotel ratusan juta rupiah itu sudah lama dipraktekan atau sejak kantor Balai SDA Maluku dipimpin Mat Marasabessy juga difasilitasi rekanan (kontraktor).

Sementara itu, patut ipertanyakan pula, kinerja Ketua Panitian Lelang, Edwin Leatamia, selalu memboros uang negara karena sejumlah paket proyek milik Balai SDA Maluku itu hanya untuk kepentingan rekanan tertentu.

Diketahui, lelang 75 paket proyek tahun anggaran 2014 ratusan miliar rupiah itu proses lelang/tender hanya akal-akalan atau telah disetting oleh Mat Marasabessy, selaku Kepala Balai SDA Maluku atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Pasalnya, 75 paket proyek yang bersumber dari APBN itu telah dilelang Manise Hotel, Kamis 19 Desember 2013.

Celakanya, sejumlah paket itu harus ditenderkan menggunakan sistem pelelangan umum yang sifatnya terbuka kepada public. Anehnya, telah disetting oleh Ketua Panitia Edwin Letamias dan anggotanya atas arahan dan petunjuk Kepala Balai SDA Maluku, Mat Marasabessy, dengan tujuan memenangkan kontraktor titipannya.

Buktinya, tender paket bendungan Wae Dafa Kabupaten Buru yang diikuti empat perusahan/rekanan lelang yang didatangkan dari Makassar, sementara kontraktor lokal (Maluku), khususnya asal Kabupaten Buru diminta untuk tidak diikutsertakan pada tender proyek dimaksud.

Disinyalir lagi, paket tersebut sebelumnya sudah disetting pula Ketua Panitia Lelang untuk memenangkan kontraktor asal luar Maluku (Makassar).

Sehingga proses lelang sejumlah paket proyek milik Balai SDA Maluku itu berjalan secara tidak sehat di Manise Hotel yang sifatnya pretensius dan tertutup.

Padahal sistem penggadaan lelang itu terbuka untuk siapa saja yang bisa menyaksikannya. Tujuannya untuk menghindari persaingan yang tidak sehat dan akuntabilitas antara panitia lelang dan rekanan peserta tender.

Terkait problem ini, saat ditemui Sekertaris Panitia Lelang Rudolf Musila di Manise Hotel kemarin, dirinya tidak berani memberikan komentar. Alasannya, dirinya telah menerima perintah dari pimpinan (Kepala Balai SDA Maluku) agar tidak memberikan informasi kepada orang lain termasuk awak media.

“Maaf pak saya tidak bisa berikan keterangan terkait proses lelang. Karena sudah dapat perintah dari pimpinan saya,” ungkapnya kepada Info Baru, sekitar pukul 13.00 Wit, kemarin.

Selain itu ia berkilah menyangkut informasi di Balai SDA Maluku harus satu pintu. Terkait hal itu adalah Ketua Panitian, Edwin Leatamia yang berhak memberikan komentarnya solal proses lelang sejumlah paket proyek yang dilakukan Balai SDA Maluku di Manise Hotel.

“Karena menejemennya satu pintu, maka tanyakan saja ke Ketua Panitia Lelang, Pak Edwin,” kilahnya.

Hingga berita naik cetak ketua Panitian Lelang, Edwin Leatamia yang coba dikonfirmasi Koran ini berulang, tapi nomor HP-nya tidak aktif. Begitu juga dengan Kepala Balai SDA Maluku, Muhamad Marasabessy, belum berhasil dihubungi. (SAT)