Penyakit Kencing Tikus Bisa Mematikan

AMBON, INFO BARU-Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi Maluku, Meikyal Pontoh kepada wartawan di Ambon, Jumat (30/5) akhir pekan kemarin menghimbau agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan masing-masing yang ditempati.
Hal tersebut sangat penting dan berguna bagi masyarakat untuk mengatasi penyebaran penyakit kencing tikus (Leptospirosis), dimana pada akhir 2013 lalu, telah mengakibatkan sejumlah warga meninggal dunia.
“Penyakit Leptospirois itu menyerang usai musim hujan. Olehnya itu lingkungan harus dibersihkan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya tikus dan penyakit kencing tikus,” kata Meikyal Pontoh.
Peringatan bersih-bersih lingkungan tersebut disampaikan sejak dini oleh pihak Dinkes Maluku, sehubungan adanya musim hujan di kota Ambon yang diperkirakan berlangsung Juni hingga Agustus 2014.
Menurutnya, dari pengalaman 2013 lalu, penyakit Kencing Tikus itu berhasil menular pada warga (korban) ketika usai terjadinya bencana banjir bandang yang melanda kota Ambon.
“Upaya antisipasi lebih baik dari pada tertular baru diobati. Karenanya langkah awal adalah intensif memelihara kebersihan lingkungan,” anjurnya.
Pontoh juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai kencing atau kotoran tikus berupa apa saja. Karena hal negative dari tikus adalah penyebab utama penyakit Leptospirosis yang pembuktiannya harus melalui pemeriksaan laboraturium.
“Pembuktian penyakit leptospirosis harus ada pemeriksaan laboratorium yang menunjang diagnosa dokter,” ujarnya.
Lanjutnya, penyakit kencing tikus (leptospirosis) merupakan kasus pertama yang terjadi di Kota Ambon, sehingga perlu ada penanganan serius dari Dinas Kesehatan khususnya di lokasi tempat tinggal dari tiga penderita yang meninggal dunia pada akhir 2013.
Sebelumnya, Dirut RSUD dr M Haulussy, Sri Ananta, membenarkan tiga dari 15 penderita penyakit kencing tikus meninggal dunia pada awal Oktober 2013. Sedangkan 12 lainnya, telah sembuh.
Tiga penderita dimaksud adalah warga kelurahan Kudamati, kecamatan Nusaniwe maupun Skip dan Galala kecamatan Sirimau.
Ananta menjelaskan, gejala yang ditimbulkan dari penyakit Kencing Tikus itu diantaranya, tahap pertama yakni penderita akan memiliki gejala yang mirip dengan flu yaitu sakit kepala, nyeri otot, muntah, demam tinggi dan kadang kala disertai ruam di kulit.
Tahap kedua lanjutnya, penderita akan merasakan gejala yang sama seperti pada tahap awal. Gejala yang terjadi selanjutnya tergantung pada tingkat seberapa parah infeksi tersebut dan bisa juga disertai dengan penyakit kuning (kulit dan mata kuning), mata merah, sakit perut serta diare.
Selain itu, gejala bisa juga mirip dengan penyakit meningitis. Pada kasus yang parah, infeksi ini juga menyebabkan kegagalan fungsi hati dan ginjal dan akan berakibat sipenderita bisa meninggal karena gagal jantung, hati dan sistem pernapasan.
Menurutnya, Penderita yang mengalami gejala tertular penyakit tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit agar dokter melakukan diagnosa dan melakukan penanganan medis secara teratur. “Jangan menunggu sampai penderita tergolong parah barulah dibawa ke rumah sakit,” pungkasnya. (MG-01)