Antonius Dinilai tidak Miliki Konsep Bangun Maluku

AMBON, INFO BARU--Antonius Sihaloho yang kini menjabat sebagai Kepala Bappeda Maluku terlihat lengah dalam merancang Pembangaunan Daerah, terbukti hingga saat ini dirinya belum masih minim konsep untuk bangun Maluku. Jabatan yang di sandang hanya sebagai simbol.
Untuk itu, gubernur Maluku sudah harus mengevaluasi Antonius selaku kepala Bappeda, karena Tanggungjawab yang dimilikinya tidak dapat dijalankan dengan baik dan benar.
“Saya hanya mengkahwatirkan dirinya di percayakan sebagai kepala BAPPEDA hanya untuk mencari popularitas di dunia birokrasi, sementara pembangunan telah diabaikan tanpa ada konsep yang menarik untuk bangun Maluku,” ungkap Sekretaris LSM Aliansi Indonesia Maluku, Ridwan kepada Info Baru, Jumat (17/10).
Lanjut dia, Antonius dalam kapasitasnya sebagai Kepala Bappeda saatnya untuk diganti, masalahnya rancangan pembangan dirinya belum mampu membangun Maluku lebih baik. Kabarnya dirinya merupakan salah satu calon Sekda Provinsi Maluku.
Hal yang sama juga diungkapkan Irvan warga kota Ambon ini mengungkapkan, mantan kepala Dinas PU ini masih sangat diragukan kapasitasnya, saat dirinya menjabat sebagai Kadis PU Maluku berbagai penyimpangan soal anggaran.
Lihat saja dana-dana inpres yang diduga disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Bahkan masih banyak penyimpangan anggaran dilakukannya namun para penegak hukum masih dapat diselamatkan.
“Bagaimana membangun Maluku ke depan yang lebih baik, sementara dia (Antonius-red) miskin konsep bangun Maluku. Inilah yang kemudian memunculkan keraguan bahwa Antonius tidak memiliki kualitas dan kemampuan bangun Maluku,” tudingnya.
Dirinya juga menambahkan, jabatan Bappeda harus putra daerah maluku, atau anak adat Maluku, karena mempunyai tanggungjawab untuk bangun Maluku.
“Mengapa putra daerah Maluku tidak diberikan kesempatan untuk menduduki Jabatan Bappeda, mantan kepala Dinas PU ini sebenarnya sudah harus non job dan tidak lagi diberikan kesempatan untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di birokrasi,” tanya dia.
lanjutnya alasan sederhana, selama menjabat Kadis PU Maluku tidak ada prospek pembangunan secara signifikan yang dapat dibuktikan, apalagi dirinya didorong menjadi Sekda Maluku, justru birokrasi ke depan akan lebih rancuh.
Artinya Antonius sudah saatnya dievaluasi atau diganti, masih banyak putra daeerah Maluku yang memiliki kualitas dan konsep dan mau membangun yang lebih baik. Tegasnya.
Kami akan melaporkan antonius Sihaloho ke Kejaksaan Tinggi dan Tindak Pidana Korupsi atas temuan kasus-kasus korupsi selama ini yang telah dilakukan Antonius selama menjabat menjadi Kadis PU Maluku.
“Wajarlah ketika hari ini Maluku di berikan apresiasi penyandang terbaik provinsi termiskin nomor urut tiga, salah penyebab yang paling berakibat fatal adalah korupsi, termasuk didalamnya diduga dilakukan Antonius,” jelasnya.
Apabila Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur Maluku tetap saja mendorong Antonius Sihaloho, maka kami akan melakukan aksi turun jalan dan melakukan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan ini.
Karena orang seperti antonius yang didorong untuk menjadi Sekda Maluku tidak memiliki potensi dan kemampuan untuk mengelolah birokrasi dengan baik. Pada akhirnya sistem birokrasi akan rancuh dan pincang, karena orang seperti Antonius yang dipercayakan nanti menjadi Sekda adalah orang yang salah. (SAT)