Proses UAMBN di SBB Resmi Dibuka

PIRU, INFO BARU--Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Propinsi Maluku, Faesal Musaad, membuka secara resmi proses Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) Dikabupaten Seram Bagian Barat (SBB). 

Pembukaan UAMBN yang diawali dengan penyobekan sampul soal ujian itu, difokuskan di Gedung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Waimital, Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Senin (14/3). 

Sejumlah unsur Stakeholder di SBB juga ikut hadir dalam prosesnya. Mereka diantaranya pihak DPRD SBB, camat Kairatu, Kapolsek Kairatu, MUI SBB, Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kantor Kemenag SBB, Kepala Desa Waimital pimpinan Madrasah se-Kabupaten SBB dan insan pendidikan se-Kabupaten SBB. 

Dalam sambutannya, Faesal Musaad, mengatakan, UAMBn sesungguhnya merupakan ajang evaluasi untuk mengukur sejauh mana daya serap peserta didik selama mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah.  

“Sampul pertama tingkat provinsi berlokasi di MAN Waimital ini, jangan dijadikan sebagai kegiatan seremonial. Kita perlu memperkokoh ekosistem pendiikan dengan melakukan refleksi mawas diri. Dengan mawas diri, tentu dalam konteks memperbaiki kualitas pendidikan. Sesungguhnya itu adalah untuk mengukur prestasi peserta didik,” katanya. 

Menurut Musaad, dalam proses belajar mengajar harus ada takaran sebagai tahapan evaluasi, agar dapat memacu progress yang diraih siswa dari tahun ke tahun. Hal itu merupakan tanggung jawab dan peran seluruh elemen pendidikan yang ada di Kabupaten SBB. 

“Dengan demikian saya perlu ucapkan terimakasih pada ekosistem pendidikan disini. Pihak stakeholder saya ucapkan terimakasih. Kita tahu bahwa UAMBN itu ada di madrasah, dengan demikian Basicly madrasah itu ada ujian nasional, ujian sekolah dan UANBM. Maka Madrasah lebih bermartabat. Dengan demikian kita harapkan agar prestasi penting dan jujur itu harus dengan demikian di UAMBN ada penanaman nilai agama yang memadai. Misalnya kalau di komunitas Kristen, ada sekolah minggu,” Jelasnya.

Bagi dia, UAMBN dilakukan untuk untuk memperkuat pendidikan agama yang didapatkan di Madrasah Aliyah. 

“Kalau pendidikan agama kuat maka itu sangat relevan bila diperhadapkan dengan konteks globalisasi, dan revolusi mental. Karena dengan pendidikan agama yang mapan maka kita dapat mereduksi pengaruh globalisasi yang negative. Sehingga dalam diri siswa itu ada filter, karena generasi yang dibutuhkan itu adalah generasi berilmu, bertaqwa dan berakhlak,” ujarnya. 

Lebih jauh dijelaskan, tahun 2016 oleh pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemedikbud), dijadikan sebagai tahun gerakan budi pekerti. Untuk itu, dengan pendidikan agama yang mapan, siswa madrasah dapat menjadi siswa yang berilmu, cerdas, kompetitif dan berakhlak mulia.  Untuk itu, Melalui UAMBN siswa madrasah diharapkan  jujur, berprestasi dan bermartabat.  

“Ini sejalan dengan moto kementrian agama yakni bersih dan melayani. Untuk paa guru, baiknya melayani peserta didik dengan baik, agar menjadi generasi yang berilmu, atau agamawan yang berilmu,” harapnya.

Dengan adannya keseimbangan akhlak dan nalar, lanjut dia, maka prestasi sudah pasti akan digapai oleh para siswa madrasah. Dia lantas mencontohkan salah satu siswa Madrasah yang meraih prestasi di ajang internasional yang diikuti oleh 300 sekolah dari berbagai Negara. 

“Ada siswa Madrasah yang meraih medali emas di Thailand yang diikuti oleh 300 sekolah. Kedepan Madrasah ini akan menjadi madrasah unggulan. Saya ingin kedepan itu, dibangun asrama siswa. Kita pakai sistim boarding school. Sekarang lagi dibangun masjid semoga dapat memperkuat proses pembelajaran dan mutu pendidikan,” pungkasnya.

Untuk memenuhi harapannya itu, dia bahkan ingin menjadikan MAN Waimital sebagai Center of Excellent di bumi Saka Mese Nusa. 

Dikesempatan itu, Musaad juga memberikan bantuan fungsional non PNS bagi 1500 guru, Bantuan Beasiswa Miskin kepada 3105 siswa bantuan beasiswa prestasi kepada 25 siswa. (IB-94)